Peduli Rohingya, PT INKA Serahkan Donasi Kemanusiaan kepada ACT

11 September 2017


Maraknya pemberitaan tentang kekejaman militer Myanmar kepada warga Rohingya membuat banyak elemen masyarakat Indonesia berupaya menggalang donasi kepedulian. Tak ketinggalan, langkah ini juga dilakukan oleh sejumlah karyawan salah satu perusahaan BUMN, PT Industri Kereta Api (INKA).

Ikhtiar untuk meringankan penderitaan pengungsi Rohingya terus mereka luaskan. Sejumlah secil karyawan tersebut lantas mengajak segenap karyawan PT INKA lainnya untuk bersama menyelamatkan Rohingya. Salah satunya tentu dengan menggalang donasi untuk disalurkan sebagai bantuan kemanusiaan.

Jumat (8/9), karyawan PT INKA menyerahkan hasil penggalangan dana tersebut kepada Aksi Cepat Tanggap.

"Untuk tahap pertama ini kami berhasil mengumpulkan Rp 37,5 juta dalam penggalangan satu hari kemarin," ungkap Direktur SDM dan Keuangan PT INKA, Mohammad Nur Sodiq kepada ACTnews, Jumat (8/9).

Kegiatan ini, lanjut Sodiq, bersifat spontanitas karyawan karena terusik rasa kemanusiaannya setelah melihat kondisi pengungsi Rohingya yang memprihatinkan di sejumlah media nasional dan internasional.

"Kami berharap bantuan tersebut tidak berhenti di 37 juta tersebut. Selama mereka masih mengalami penindasan, kami akan coba bergerak membantu semampu kami," imbuhnya.

Untuk penyaluran bantuan untuk pengungsi Rohingya, Sodiq mengaku mempercayakannya pada ACT. Menurutnya, ACT merupakan lembaga kemanusiaan yang amanah dalam mengemban misi kemanusiaan.

"Sudah beberapa kali kita lihat ACT mendistribusikan bantuan ke sejumlah negara konflik dan mengalami bencana. Apalagi khusus Rohingya, ACT dalam banyak berita di media berhasil mencapai ke wilayah yangg didiami para pengungsi Rohingya di Bangladesh," ungkap salah satu pimpinan di industri pembuatan kereta api tersebut.

Seperti diberitakan, ACT saat ini tengah menggalang donasi secara masif untuk membantu meringankan beban penderitaan warga Rohingya yang terusir dari negerinya, Myanmar. Sejak konflik menegang Jumat pekan lalu (25/8), sekitar 125 ribu warga Rohingya mengungsi ke negara tetangga, Bangladesh. Sementara itu, lebih dari 400 jiwa dilaporkan tewas akibat tindak kekerasan yang dilakukan oleh militer Myanmar.


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved