Presiden Minta Kereta Api Sulsel Beroperasi 2018

24 July 2017


Presiden Joko Widodo sempat menanyakan progres pembangunan rel kererta api Trans-Sulawesi dalam lawatannya di Makassar, Sulawesi Selatan. Hal itu diungkapkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo usai mendampingi Jokowi pada peresmian Pasar Baru di Kabupaten Maros, Kamis, 13 Juli.

“Beliau bilang, harapannya tahun depan sudah jalan dimanfaatkan secara maksimal. Khususnya untuk pengangkutan logistik, seperti semen dan batu bara,” kata Syahrul.

Dibangun sejak 2015, jalur kereta Trans-Sulawesi akan menghubungkan Makassar di Sulsel dengan Manado, Sulawesi Utara. Jaraknya 2.000 kilometer. Tahap pertama menghubungkan Makassar-Parepare di Sulsel sejauh 145 kilometer. Pada tahun ini pengerjaan difokuskan sepanjang 50 km antara Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Barru.

Syahrul mengungkapkan, Presiden berpesan agar pemprov berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan dan pihak terkait lain. Pendek kata, menurut dia, Presiden mau proyek cepat tuntas.

"Presiden meminta agar konsentrasi, supaya rel jangan menunggu lagi. Harus ada manfaatnya dan bisa menghasilkan uang,” ujar Syahrul.

Disebutkan, pada tahun ini proyek rel kereta api mendapat kucuran anggaran sebesar Rp1,2 triliun dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pada 2018 disiapkan sebesar Rp6 triliun. Syahrul memastikan belum akan meminta bantuan investor swasta dalam proyek ini.

“Kita pakai anggaran yang disiapkan pusat, sebab itu menjadi proyek negara. Nanti setelah kita lakukan itu dan menggerakkan ekonomi, kelanjutannya sudah bisa masuk investor," dia menambahkan.

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, kereta api Trans-Sulawesi ini merupakan proyek penting. Proyek minimal bisa beroperasi sebagai angkutan logistik, paling tidak melayani pengangkutan batu bara untuk empat pabrik semen di Sulsel.


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved