Zambia Borong 100 Unit Kereta Buatan INKA

06 June 2017


Kereta yang diproduksi oleh PT lndustri Kereta Api (Persero) atau INKA semakin banyak dilirik oleh operator kereta dari negara lain. Belum lama ini, manajemen INKA menerima komitmen pemesanan kereta dari Zambia.

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) INKA Mohamad Nur Sodiq mengklaim produk yang dihasilkan perusahaannya memiliki kualitas yang lebih baik dibanding kereta buatan China, serta harga yang lebih kompetitif dibandingkan produksi Eropa. Tidak heran jika kemudian operator kereta dari benua Hitam berminat untuk membeli kereta buatan INKA.

"Selama ini mereka [negara-negara Afrika] market-nya Eropa. Begitu melihat kereta kita murah dan bagus mereka lari ke kita," tutur Sodiq, Jumat (3/6) malam.

Pertengahan Juni, lanjut Sodiq, INKA menargetkan akan melakukan tanda tangan kontrak untuk ekspor 100 kereta pesanan Zambia.

Dalam proyek bernilai lebih dari US$100 juta itu, INKA mengambil porsi sekitar 30 persen atau sekitar US$40 juta. Sementara sisanya menjadi porsi perusahaan asal Perancis, Bombardier. Diharapkan, melalui kerja sama itu INKA bisa belajar mengadopsi teknologi yang lebih canggih.

"Kita sekarang sedang mendiskusikan teknisnya bagaimana," ujarnya.

Selain Zambia, lanjut Sodiq, tim pemasaran INKA juga tengah memetakan kebutuhan kereta yang sesuai dengan kebutuhan operator kereta di Mesir, Senegal, dan Etiopia.

Di pasar Asia, INKA sedang menyelesaikan kontrak ekspor 50 kereta penumpang Broad Gauge (BG) dan 200 kereta penumpang Meter Gauge (MG) ke Bangladesh. Pendanan proyek senilai hampir US$100 juta itu didukung oleh program National Interest Account (NIA) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Selain Bangladesh, produk kereta INKA juga sudah masuk negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Australia.

Tahun ini, lanjut Sodiq, INKA membutuhkan modal kerja sekitar Rp7 triliun untuk menyelesaikan proyek pesanan kereta baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor. Kebutuhan dana tersebut akan dipenuhi dari kas internal, pinjaman perbankan, dan pendanaan program NIA.


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved