Menjawab tantangan bonus demografi, penyiapan tenaga produktif dan berdaya saing melalui pendidikan dan pelatihan kejuruan/vokasi terus dilakukan. Salah satunya melalui sinergi antar sektor dengan penguatan pendidikan kejuruan.
Sebagai salah satu bentuk sinergi antar sektor, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meluncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri, di Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (28/2/2017).
Program ini merupakan kerja sama Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan perusahaan yang bergerak di bidang industri diantaranya PT INKA (Persero), PT Petrokimia Gresik, PT Astra Honda Motor, PT Semen Gresik, PT Garudafood, PT Astra Daihatsu Motor dan PT Barata Indonesia serta lebih dari 49 perusahaan lainnya.
Jusuf Kalla menyampaikan, jika berbicara mengenai negara maju pasti bicara industri. Dilanjutkannya, ada tiga hal yang mendorong berkembangnya industri, yaitu teknologi, modal dan sumber daya manusia yang terampil.
aat ini telah tersusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri. Sebanyak 1.775 SMK, meliputi 845.000 siswa menjadi target sasaran untuk dapat terhubung dan bersinergi dengan 355 perusahaan industri.
“Untuk tahap pertama, pada kegiatan peluncuran program pendidikan vokasi industri saat ini, akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara 49 perusahaan industri dengan 214 SMK di Provinsi Jawa Timur,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto.
Sedangkan, tahap selanjutnya pada tahun 2017 akan diluncurkan secara bertahap di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, DKI Jakarta dan Banten, lanjut Airlangga.