Masih Perlu 5.000 Km Lagi, INKA Siap Produksi Kereta Baru

05 October 2016

Untuk mencapai target pemenuhan kebutuhan transportasi darat yang ideal, perkeretaapian Indonesia masih memerlukan penambahan panjang jalur hingga 5.000 kilometer.


Dengan penambahan jalur infrastuktur sudah eksis, moda yang dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini optimistis dapat men dongkrak laju perekonomian di dalam negeri. Demikian hal ini diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, pada Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan 7 lembaga BUMN, di Gedung Kenyamanan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ir H Djuanda Bandung, Minggu (2/10).


Untuk KA saat ini panjang jalur baru sekitar 5.000 kilometer. Kami harap dalam beberapa tahun mendatang panjangnya bertambah menjadi 10.000. Mudah-mudahan target ini bisa dipenuhi KAI dalam waktu dekat, ujar Rini Soal kinerja, Rini menilai pencapaian PT KAI tergolong positif.


Untuk memperkuat armada rangkaian, PT KAI harus memanfaatkan produk dalam negeri yang diproduksi PT INKA. Jangan lagi gunakan produk bekas, tegasnya. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 7 (tujuh) BUMN di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ir. H. Djuanda PT KAI, Jl. Laswi No. 23 Bandung.


Pihak itu antara lain, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, PT Industri Kereta Api (INKA), PT Bank Mandiri Indonesia Tbk, PT Hutama Karya, dan PT Asuransi Jasa Indonesia, Penandatanganan MoU antara Dirut PT KAI dengan Dirut tujuh BUMN ini disaksikan langsung oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno. Penandatanganan MoU antara PT KAI dengan tujuh BUMN ini dilakukan sebagai wujud dari sinergi BUMN untuk memaksimalkan potensi dari setiap BUMN yang terlibat.


Sumber


© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved