DKI Andalkan Tiga Moda Transportasi Massal

09 February 2015

Foto: Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama

JAKARTA - Guna mengatasi kemacetan di Kota Jakarta, Gubernur DKI JAkarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan, tiga moda transportasi massal yakni Bus Rapid Transit (BRT) atau busway, Mass Rapid Transit (MRT) dan kereta layang (light rail transit/LRT) akan menjadi andalan.


“Kita bangun koridor baru LRT, tambahan jalan layang khusus busway, dan Mass Rapid Transit (MRT). Kami mohon doa agar pembangunan transportasi massal dikerjakan habis-habisan bisa selesai, ujar Ahok saat membuka Jalan Sehat Melawan Pikun Peduli Alzheimer, di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.Minggu (27/9)


Pada kesempatan tersebut, Ahok juga minta maaf kepada warga DKI Jakarta atas kemacetan yang terjadi selama ini. “Mohon maaf Bapak Ibu, Jakarta akan tambah macet sampai tahun 2018," ujar Ahok.


Ahok tidak memungkiri dengan adanya banyak pembangunan infrastruktur, Jakarta menjadi tambah macet. Tapi, menurutnya, faktor terbesar kemacetan di Jakarta adalah tingkat pembelian kendaraan bermotor yang selalu naik setiap tahunnya.


Dalam satu tahun,  kata Ahok, sebanyak 2,8 juta motor keluaran terbaru masuk wilayah Jakarta. Dia pun berharap banyak lagi pihak swasta untuk memberikan bantuan bus gratis agar warga Jakarta menghentikan penggunaan kendaraan pribadi.


"Makanya saya minta Bank CIMB Niaga yang hadir di sini untuk juga menyumbang bus tingkat gratis dan bisa menampung warga Jakarta. Nanti pihak bank bisa bebas menayangkan iklan mereka di dalam serta di badan bus, “ ujar dia.


Sebenarnya kami sudah kasih uang kepada  Dirut PT Transjakarta, Antonius Kosasih) untuk beli 100 unit bus tingkat. Tetapi, kemarin bus tingkat kami bermerek Mercedes Benz ada masalah dengan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, dibilangchasis-nya tidak cocok.


Giliran bus Wei Chai, Zong Thong, merek Tingkok saja bisa lolos semua. Pokoknya kita sabar saja," tutur dia.
Bagi Ahok, permasalahan kemacetan di Jakarta bisa diatasi dengan cara sederhana. Menurutnya, tinggal mengerahkan organisasi masyarakat (ormas) untuk berdemo besar-besaran melawan Ahok, maka warga Jakarta enggan melakukan aktivitas saat itu. Dan Jakarta pun akan terbebas dari macet, karena mereka sudah termakan isu demo besar.


(sumber: koran-jakarta.com)

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved