Pembangunan infrastruktur di Sulawesi masih terus digalakkan pemerintah. Kebutuhan utama dalam melancarkan distribusi barang serta angkutan penumpang adalah melalui transportasi umum. Salah satu andalan dalam transportasi umum masal ialah dengan kereta api.
Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Sulut, Joi Oroh memberitahukan bahwa, pada tahun 2017 akan segera dibangun jalur kereta api yang menghubungkan sejumlah kota dan kabupaten di Sulawesi Utara. Pembangunan jalur kereta api ini menelan anggaran 29,5 triliun.
“Pada tahun 2017 mendatang pembangunan jalur kereta api langsung action, pembangunan infrastrukturnya langsung jalan,” tegas Joi Kamis (14/4/2016).
Dikatakan, sesuai rencana strategis (Renstra) Kementerian Perhubungan RI, pembangunan jalur kereta api di Sulawesi Utara setidaknya ada tiga pilihan alternatif penyediaan jalur yaitu, lintas selatan, utara, dan tengah dimana pembangunannya dianggarkan pada tahun 2017 – 2019.
Secara teknis, lanjutnya, pembangunan rel kereta api lintas selatan memiliki panjang 41,8 km yang melalui Manado – Airmadidi – Kema – Bitung. Selanjutnya, lintas tengah akan melewati Manado – Tatelu – Bitung berjarak 41 km, dan lintas Utara dengan jalur Manado – Likupang – Bitung sepanjang 77 km.
Dijelaskan, Dana anggaran pembangunan rel kereta api mencapai Rp. 28,5 triliun dengan alokasi untuk jalur lintas selatan sebesar Rp. 4,5 triliun, jalur lintas tengah Rp. 5,8 triliun, dan jalur lintas utara senilai Rp. 19,2 triliun. “Pembiayaan tersebut meliputi pembebasan lahan, pembangunan infrastruktur, dan stasiun kereta api.
Pengamat Ekonomi Sulawesi Utara, Freddy Roeroe mengatakan, moda transportasi kereta api dapat memperlancar konektitas antar daerah di Sulawesi Utara terutama pada jalar Manado – Bitung yang merupakan poros utama pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), International Hub Port (IHP) Bitung, dan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
“Jalur kereta api akan dapat mempercepat pengembangan kawasan, mobilisasi orang dan barang,” kata Freddy.
