Senegal Berencana Impor Kereta Buatan Indonesia Untuk Jalur Dakar-Bamako

05 February 2018


Realisasi kerja sama RI-Senegal di bidang perkeretaapian semakin terlihat. Diawali dengan kunjungan delegasi bisnis RI yang dipimpin oleh Wamenlu pada Juni 2017, Pemerintah Senegal telah mempelajari dengan baik proposal kerja sama yang disampaikan PT INKA (Persero).

Dalam pertemuannya dengan Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, di kantornya (31/01), Menteri Muda Jaringan Perkeretaapian Nasional Senegal, Mr. Abdou Ndene Sall, mengatakan bahwa produk PT INKA (Persero) sesuai dengan karakteristik kebutuhan di Senegal.

Dikatakannya bahwa produk PT INKA (Persero) nantinya akan digunakan untuk mendukung proyek prioritas jalur kereta Dakar-Bamako (Mali).

Menteri Ndene Sall mengharapkan agar PT INKA (Persero) dapat segera mengundangnya berkunjung ke Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut. Rencananya, Menteri juga akan membawa delegasi teknis dari beberapa kementerian terkait (transportasi darat, udara dan laut) untuk membahas hal-hal teknis dalam kunjungannya.

Menanggapi hal tersebut, Dubes Mansyur menyambut baik minat Menteri berkunjung ke Indonesia dan mengusulkan agar kunjungan dapat dilakukan di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Afrika Forum di Bali, 10-11 April 2018. Dubes juga mengharapkan Menteri dapat hadir pada forum tersebut, sekaligus melakukan kunjungan ke PT INKA (Persero), PT PAL Indonesia dan PT DI.

“Senegal saat ini sedang mengembangkan moda transportasi darat, laut dan udara untuk menjadikannya sebagai hub di Afrika Barat, kita perlu tangkap peluang emas ini sebelum Senegal beralih ke negara lain seperti Tiongkok dan Turki," terang Dubes.

Dalam pertemuan Menteri Ndene Sall juga berencana untuk melihat langsung pabrik industri strategis seperti PT. DI dan PT. PAL. Selain pesawat CN-235 yang keempat, Senegal juga sedang menjajaki pembelian kapal niaga dan patroli dari Indonesia.​


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved