Soal Kereta Api, Tiga Negara Akan Berinvestasi Di Indonesia

04 June 2015

Foto: ilustrasi

Jakarta, Seruu.com- Tiga negara yaitu Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang bakal menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam pengadaan kereta api ringan perkotaan (Light Rail Transit/LRT), yang rencananya akan dibangun di Bekasi, Bogor, Tangerang dan Jakarta.


"(BUMN kontraktor) PT. Adhi Karya akan membeauty-contest (lelang) kan itu. Hingga saat ini yang menyatakan minatnya adalah investor dari ketiga negara itu," kata Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Dedy S. Priatna di Jakarta, Senin.


BUMN Adhi Karya (ADHI) sebelumnya ditunjuk pemerintah sebagai pelaksana proyek dengan total kebutuhan investasi Rp24 triliun itu. Target pemerintah, proyek kereta cepat perkotaan seperti moda trem ini, dapat dimulai pembangunannya tepat pada 17 Agustus 2015.


Dedy mengatakan, nantinya posisi investor untuk pengadaan kereta itu bisa saja menjadi investor strategis dalam pengadaan kereta itu, atau hanya menjadi pemasok.


Hal itu, kata Dedy, tergantung oleh dana yang berhasil dihimpun Adhi melalui penerbitan saham baru (rights issue) dan Penyertaan Modal Negara.


"Jika dananya mencukupi, Adhi bisa jalan sendiri (untuk pengadaan kereta). Investornya nanti bisa menjadi supplier (pemasok)," katanya.


Pemerintah juga berencana melibatkan BUMN PT. Inka dalam pengadaan kereta LRT ini. Semua pilihan itu masih dikaji, tergantung tipe kereta yang nantinya akan digunakan.


Adhi Karya juga sedang menunggu landasan hukum berupa Peraturan Presiden untuk pelaksanaan proyek ini.
Sementara terkait jalurnya, Dedy mengatakan pembangunan akan dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama dari rute Bekasi Timur, Cibubur, Cawang hingga Dukuh Atas. Rencananya, tahap pertama juga akan diikuti pembangunan rute dari Bogor, Cawang, hingga Dukuh Atas.


"Tahap selanjutnya dari Tangerang," kata Dedy. Pemerintah menargetkan proyek ini dapat beroperasi pada 2018. Tidak Perlu Pembebasan Lahan


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan pembangunan jalur LRT itu tidak memerlukan pembebasan lahan karena akan memakai jalur tol.


Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan menyebutkan, panjang jalur LRT yang akan dibangun sekitar 72 kilometer. Sementara tarif yang akan dikenakan kepada penumpang adalah Rp1.000 per kilometer.
sumber:

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved