Tak Ada Pembebasan Lahan, LRT Gagasan Jokowi Kelar 3 Tahun

21 May 2015

Foto: Ilustrasi LRT Reuters

Proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Jabodetabek akan dimulai pada 17 Agustus 2015 dengan rute awal adalah Bogor - Cawang - Dukuh Atas. Sesuai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) proyek ini harus diselesaikan dalam waktu cepat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan proyek ini bisa selesai dalam waktu tiga tahun. Sebab tidak ada lahan yang harus dibebaskan. Karena bisa menggunakan tepi jalan tol untuk jalur rel-nya.

"Nggak pake (pembebasan lahan), karena pakai jalur di tol. Dari Bogor sampai ke Cawang, Cawang sampai ke Dukuh Atas," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Basuki juga telah memberikan izin kepada PT Adhi Karya Tbk selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan pemerintah untuk membangun proyek tersebut.

"Saya hanya memberi izin, selesainya saya kira bisa 2018," imbuhnya.
Investasi untuk proyek ini cukup besar yaitu mencapai Rp 200 miliar-Rp 300 miliar per kilometer. Investasi ini sudah termasuk kereta dan rel. Untuk tahap awal (Bogor-Cawang-Dukuh Atas) dibutuhkan investasi sebesar Rp 24 triliun. Dengan tarif sekitar Rp 1.000 per kilometer

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menambahkan, tidak ada subsidi untuk tarif LRT nantinya. Walaupun sampai sekarang belum ditetapkan berapa besaran tarifnya.

"Gini, secara komersial mestinya tadi dijelaskan harganya terjangkau, jadi tidak perlu diadakan subsidi," kata Jonan.

sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved