Tak Hanya Jakarta, Semarang Juga Butuh LRT

27 October 2015

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) meletakkan semen cair, disaksikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kiri), saat Groundbreaking Light Rail Transit

Jakarta--Pengamat Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menilai tak hanya Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi yang membutuhkan light rapid transit atau kereta ringan. Sejak 2013, dia mengungkapkan kota Semarang telah melakukan kajian lintas Mangkang-Penggaron.
 
Jalur itu memiliki panjang 26 km dengan 15 stasiun yang terdiri dari 15 stasiun yaitu Mangkang, Penggaron, Simpanglima, Wijayakusuma, Tambak aji, IAIN Walisongo, Sudirman, Karang Ayu, Soegijapranata, Pandanaran, A. Yani, Milo, Gajah, Fatmawati, dan Pucang Gading.
 
"Namun, disayangkan kajian ini tidak dilanjutkan usulan ke Kemenhub, sehingga ketika sekarang pemerintah pusat akan menentukan kota-kota yang mendapat perhatian untuk pembangunan LRT, Kora Semarang tidak termasuk," katanya, Jumat (23/10/2015).
 
Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 98/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
 
Selanjutnya, Perpres sejenis juga akan dikeluarkan untuk pembangunan kereta ringan di Palembang, Bandung, dan Surabaya.
 
Dia menerangkan perkiraan pembiayaan pembangunan sekitar Rp2,6 triliun. Potensi demand penumpang di Semarang, menurutnya, mencapai 8.722 penumpang per hari.
 
"Masih ada kesempatan jika Pemkot Semarang berminat. Jangan mengabaikan sistem bus transit yang sudahh dirintis dengan 4 koridor utama," ucapnya.
 
(sumber: industri.bisnis.com)

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved