Kereta Buatan INKA Tembus Pasar Sudan

23 May 2017


PT Industri Kereta Api (INKA) memperluas penjualan hingga ke luar negeri, salah satunya ke Sudan. Negara di Afrika Utara itu sudah punya rencana pengembangan kereta api 2016 hingga 2029.

Mega proyek pemerintah Sudan itu memerlukan investasi serta partisipasi negara-negara sahabat, termasuk Indonesia, dalam jumlah yang cukup besar.

Manager Pemasaran Luar Negeri INKA, Wai Wahdan, sudah menemui Menteri Perhubungan, Jalan dan Jembatan Republik Sudan, Makkawi Muhammad Awad, serta Direktur Jenderal Sudan Railways Corporation (SRC), Mohamed Taha Ahmed, di kantor masing-masing, di Khartoum, Sudan.

Pertemuan itu difasilitasi oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Republik Sudan dan Negara Eritrea, Burhanuddin dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Khartoum.

Kebutuhan investasi Sudan cukup besar karena dalam rencana strategis tersebut Pemerintah Sudan akan melakukan revitalisasi transportasi kereta api yang cukup masif, seperti; perbaruan armada kereta api Sudan secara bertahap, yang saat ini berjumlah 60 kereta lokomotif dan lebih dari 2.800 kereta penumpang.

Selain itu, revitalisasi juga mencakup perbaruan dan pembangunan jalur kereta api Sudan yang panjangnya mencapai lebih dari 8.000 km.

Setelah bertemu, kedua belah pihak berkomitmen dan menyiapkan serta action plan dalam waktu untuk dapat segera bekerja sama bagi kepentingan industri kereta api kedua negara, terutama dalam menindaklanjuti adanya kebutuhan pengadaan 6 unit kereta lokomotif serta 800 unit kereta barang di Sudan.

Pencabutan sebagian besar sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) terhadap Sudan di awal 2017 lalu telah menciptakan iklim investasi asing yang sangat menarik. Berbagai negara serta perusahaan asing mulai beramai-ramai menjajaki potensi bisnis Sudan di berbagai bidang, termasuk kereta api.

"Untuk itu, kecepatan dalam memanfaatkan peluang bisnis yang ada menjadi salah satu hal penting yang perlu segera diperhatikan oleh perusahaan atau pengusaha yang ingin mengembangkan bisnisnya di Sudan, termasuk INKA yang cukup tepat dalam menangkap peluang ini," kata Burhanuddin, dalam siaran pers, Jumat (19/5/2017).

Dalam kunjungan tersebut, delegasi INKA juga mengunjungi pusat pengoperasian serta pusat workshop Kereta Api Sudan, yang berada di kota Atbara, River Nile State, atau di kota yang berjarak 330 km di sebelah utara Khartoum.


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved