Bidik Infrastruktur, BSM Kerja Sama dengan Grup INKA

02 March 2017

Group Head Corporate Banking I Bank Syariah Mandiri (BSM) Fiti Syam bersama Direktur Utama PT Inka Multi Solusi Edi Winarno, Dirut PT IMST Junaidi, dan Dirut PT IMSS Adrianus Suwandi seusai penandatanganan perjanjian pembiayaan dengan tiga anak perusahaan PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero) atau INKA di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017

Bank Syariah Mandiri (BSM) menandatangani perjanjian pembiayaan dengan tiga anak perusahaan PT Industri Kereta Api Indonesia (Inka-Persero), yaitu PT Inka Multi Solusi (IMS), PT Inka Multi Solusi Trading (IMST), dan PT Inka Multi Solusi Servis (IMSS). Penandatanganan yang dilakukan di Jakarta, kemarin, merupakan langkah BSM membidik sektor infrastruktur.

Penandatanganan dilakukan oleh Group Head Corporate Banking I BSM Fiti Syam bersama Direktur Utama PT Inka Multi Solusi Edi Winarno, Dirut PT IMST Junaidi, dan Dirut PT IMSS Adrianus Suwandi. Penandatanganan tersebut disaksikan Direktur Wholesale Banking Bank Syariah Mandiri Kusman Yandi dan GM Keuangan PT Inka M. Pramudya.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (1/3), Corporate Secretary BSM Dharmawan P Hadad mengatakan, pembiayaan yang diteken itu merupakan pembiayaan line facility untuk project financing atau modal kerja. Plafon masing-masing adalah Rp 150 miliar untuk PT IMS, Rp 160 miliar untuk PT IMST, dan Rp 42 Miliar untuk PT IMSS.

"Pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan tenor line facility 24 bulan. Ketiga perusahaan tersebut akan menggunakan dana modal kerja dari BSM untuk mengerjakan proyek-proyek yang diperoleh dari PT Inka (Persero)," tuturnya.

Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi menambahkan, pembiayaan infrastruktur menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis BSM. Selain itu, BSM juga berkomitmen untuk mewujudkan sinergi di antara anak perusahaan BUMN.

"Pembiayaan infrastruktur merupakan salah satu sektor industri yang menjadi fokus pertumbuhan bisnis BSM, antara lain infrastruktur di bidang prasarana transportasi, seperti infrastruktur kereta api, jalan tol, pelabuhan laut. dan bandara," tuturnya.

Untuk merealisasikan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan sustain, kata Kusman, BSM akan fokus untuk tumbuh di beberapa sektor industri yang memiliki prospek baik. Misalnya, seperti sektor infrastruktur yang dikerjakan atau dikelola perusahaan BUMN dan anak perusahaannya.

"Sampai akhir 2016, BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 55,58 triliun. Portofolio pembiayaan adalah wholesale banking sebesar Rp 24,79 triliun," katanya.


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved