China Railway, Berharap Untuk Memenangkan Tender Pembangunan Jalur Kereta Api di Indonesia

21 August 2015


Pameran yang diselenggarakan di Senayan, memamerkan model miniatur China Railway, perusahaan kereta api asal China dan dalam acara tersebut para pengunjung disediakan lembar informasi dari tim customer service yang berada di tempat untuk menjawab pertanyaan. “Rencana China sangat kompetitif dan kami yakin bahwa kami adalah mitra terbaik Indonesia dalam hal ini,” kata Xie Feng, duta China untuk Indonesia, dalam sambutannya pada pembukaan pameran pada hari Kamis.


Menurut duta besar, Cina telah mengajukan studi kelayakan untuk proyek ini kepada Presiden Jokowi. Dan perusahaan ini bersemangat untuk memulai pembangunan dan harus memenangkan tender tersebut. Perusahaan kereta api ini optimis bahwa Negara Indonesia akan memilih China karena percaya ia menawarkan solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara. ” Ini dapat memenuhi kebutuhan di Indonesia dan tidak memerlukan anggaran pemerintah atau jaminan lainnya, sehingga tidak ada tekanan fiskal bagi Indonesia,” kata Duta Besar.


Menurut pernyataan kepala teknisi, Huawu, proyek China Railway akan menelan dana sekitar $ 5,5 juta untuk investasi yang mencakup tanah, infrastruktur dan manufaktur kereta. China akan memberi pinjaman dengan tingkat bunga 2 persen per tahun dan jangka waktu 40 tahun dan juga telah meletakan skema joint venture di atas meja antara konsorsium China dan konsorsium Indonesia, di mana Indonesia akan memiliki saham 60 persen dan China 40 persen sisanya.


Konsorsium Indonesia akan terdiri dari delapan perusahaan negara ini – Wijaya Karya, PP dan Adhi Karya; Perusahaan kereta api persinyalan Len Industri, operator jalan tol Jasa Marga negara, perusahaan perkebunan milik negara/Perkebunan Nusantara, produsen Industri Kereta Api atau INKA dan operator Kereta Api Indonesia. “Kami berada dalam perahu yang sama, berlayar bersama-sama atau tenggelam bersama-sama,” kata Duta Besar Xie.


Tender saingan Jepang menawarkan hal yang serupa, yang akan menelan biaya sekitar $ 3,3 juta dengan pinjaman mencakup 75 persen dari dana dengan tingkat bunga 0,1 persen per tahun dan jatuh tempo 40 tahun. Duta Xie mengatakan bahwa teknologi Cina kompatibel dengan pemain besar lainnya di sektor seperti Alstom, Siemens dan Bombardier. Pemerintah Indonesia dijadwalkan akan mengumumkan pemenang untuk proyek ini pada akhir Agustus 2015. 


(sumber: www.szaktudas.com)

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved