Garap LRT, Pemprov DKI Tunjuk 2 BUMD

02 July 2015

Ilustrasi: Light Rail Transit

Jakarta - Pemprov DKI menunjuk 2 BUMD nya yakni, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Pembangunan Jaya guna menggarap proyek kereta rel ringan atau Light Rail Transit (LRT). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, keputusan itu diambil berdasarkan Perpres Nomor 38/2015, tentang kerjasama infrastruktur dengan pihak ketiga.


“Kami bisa tugaskan mereka langsung. Mereka bangun infrastrukturnya, baru kami beli balik," ujar Ahok itu di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Senin (29/6/2015).


Selain itu, Pemprov DKI Jakarta akan langsung memberi penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk PT Jakpro, sebesar Rp7,7 triliun pada APBD Perubahan 2015.


"Pokoknya saya pengen akhir tahun ini pembangunan LRT dimulai,” ujarnya.


Selanjutnya, pemprov menganggarkan Rp500 miliar untuk membangun rel sepanjang satu kilometer pada koridor I (Kelapa Gading-Kebayoran Lama) pada APBD Perubahan 2015. Anggaran pembangunan LRT sepenuhnya akan dibiayai oleh APBD DKI Jakarta, tanpa ada bantuan dari pemerintah pusat.


Pemprov DKI juga bakal mengajukan anggaran Rp3 triliun pada Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2016 untuk LRT.


Rencananya pembangunan LRT ini mencapai tujuh koridor, dengan sejumlah rute yakni, Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).


Ketujuh rute tesebut nantinya juga akan tersambung dengan rute LRT yang akan dibangun pemerintah pusat melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya dengan rute Cibubur-Cawang-Grogol. Total panjang rel mencapai 70 kilometer.


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved