Kadin : Infrastruktur Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional

18 July 2015

(Berita Daerah – Nasional) Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia menilai infrastruktur menjadi kunci di tengah kondisi ekonomi nasional yang tengah limbung pada saat ini. Untuk itu ketersediaan anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah maupun yang datang dari investor sudah seharusnya bisa diikuti oleh gerak cepat pembangunan infrastruktur.


Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan P Roeslani dalam acara Indonesia Infrastructure Finance Conference 2015 di Jakarta, Selasa (16/6) mengatakan problem sekaligus solusi utama dalam pertumbuhan dan fundasi ekonomi Indonesia adalah pembangunan infrastruktur secara cepat dan masif.


Rosan menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur memiliki daya yang kuat untuk menggerakkan ekonomi. Melalui proyek-proyek infrastruktur terjadi perputaran uang, penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar, penggarapan yang melibatkan banyak perusahaan, hingga efek hasilnya seperti modernisasi, kesetaraan pembangunan dan stabilitas.


Pembangunan infrastruktur menjanjikan pertumbuhan ekonomi sekaligus daya saing yang positif, oleh karena itulah pembenahan infrastruktur di saat kondisi ekonomi kurang baik justru harus mendapat sambutan yang lebih positif. Dampak dari pembenahan infrastruktur juga bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga dapat kembali menggairahkan perekonomian.


Selain itu Kadin juga memuji kesigapan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menghadapi kondisi perekonomian pada saat ini. Tercatat lebih dari USD 5 miliar telah disuntikan ke beberapa BUMN yang menangani proyek infrastruktur, sebanyak 11 mega proyek infrastruktur juga telah meluncur dari pemerintahan saat ini.


Untuk itu Kadin berharap dunia usaha bisa mendukung upaya dan komitmen pemerintah dengan gerak cepat dan pembiayaan yang rasional. Kadin juga berharap pemerintahan di level bawah, di pusat maupun daerah bisa menjabarkan keinginan Presiden Jokowi guna mewujudkan pembangunan infrastruktur yang modern dan komprehensif.


Dalam acara tersebut turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil yang memaparkan rancangan besar program pembangunan infrastruktur Indonesia. Menko menjelaskan bahwa infrastruktur yang memadai sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan diakui jika selama ini pembangunan infrastruktur kurang mendapatkan dukungan anggaran yang memadai dari pemerintah.


Menko mengungkapkan daya saing global infrastruktur Indonesia berdasarkan World Economic Forum (WEF) berada di posisi ke 61 atau menjadi salah satu yang terburuk di lingkup ASEAN. Untuk itulah pemerintah berusaha sekuat tenaga untuk membenahi infrastruktur agar daya saing Indonesia di tingkat global meningkat.


Sementara itu proyeksi yang dibuat pada Infrastructure Summit 2005 hingga tahun 2015 ini tingkat kesuksesan dan realisasi proyek infrastruktur hanya mencapai 8 persen. Oleh karena itu pemerintah saat ini gencar mendorong pembangunan infrastruktur yang didukung dengan alokasi anggaran yang besar.


Di tahun 2015 ini terdapat 22 proyek skala besar dalam bidang infrastruktur yang akan direalisasikan yaitu diantaranya Bontang Oil Refinary di Bontang-Kalimantan Timur, West Semarang Water Supply, Semarang-Jawa Tengah, Pelabuhan Laut, Bitung-Sulawesi Utara, Pembangkit Listrik Indramayu-Jawa Barat dan MRT Jakarta.


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved