Menteri Sofyan Isyaratkan Jepang Tarik Diri Bangun Kereta Api Cepat

25 September 2015

Foto: Kereta Cepat

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Sofyan Djalil mengatakan Jepang tidak akan melanjutkan pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, pemerintah Indonesia menyatakan tidak terlibat sama sekali dalam pembangunan kereta tersebut. Hal itu membuat Jepang menarik diri dari proyek tersebut.


“Jepang enggak akan masuk lagi karena itu B to B (business to business). Orang Jepang enggak akan melakukan dengan B to B,” kata Sofyan saat dijumpai di kantornya, Rabu (23/9) sore usai bertemu dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).


Sofyan juga menjelaskan lebih lanjut pemerintah tidak akan mengalokasikan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk proyek tersebut. “Pemerintah tidak akan taruh uang di situ (proyek KA cepat). Tidak ada jaminan juga di situ. Kalau mau B to B silakan saja,” kata Sofyan.


Pemerintah sendiri saat ini membuka kepada pihak swasta untuk mengaji pembangunan KA cepat. Kajian ini sebagai perbaikan dari proyek KA Super Cepat yang diperkirakan mencapai 300 kilometer per jam.


Jepang saat itu menyatakan minatnya untuk membangun KA Super Cepat tersebut. Namun, Presiden Joko Widodo membatalkan proyek tersebut karena ternyata KA Super Cepat tidak bisa mencapai batas maksimum untuk jarak Jakarta-Bandung.

Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved