Proyek Kerja Sama akan Ditandatangani, Trem di Surabaya Segera Terwujud

23 September 2015

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

Surabaya - Cita-cita Kota Surabaya mempunyai angkutan massal segera terwujud. Hari ini, Pemkot Surabaya akan menandatangani proyek pembangunan trem dengan kemenhub dan PT KAI. Nilai investasi pembangun trem sekitar Rp 800 miliar.


Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan proyek yang digagas untuk mengatasi kemacetan ini, pihaknya hanya membantu kelancaran pembangunan salah satunya reaktivasi jalur trem jaman Belanda.


"Kita dibantu ahli dari Belanda dan teman akademisi untuk kembali menemukan jalur-jalur trem," kata Risma, Rabu (23/9/2015).


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji setelah Penandatanganan Kerja Sama (PKS) yang rencananya akan dilakukan hari ini di Balai Kota Surabaya, anggaran Rp 124 miliar yang ada di kemenhub dapat difokuskan pada penyelesaian detail engineering desain (DED).


Dengan demikian, lelang fisik dapat dimulai akhir tahun ini atau setidaknya awal tahun depan. "Proses lelang diprediksi memakan waktu dua bulan. Setelah itu, pembangunan trem dapat dilaksanakan," ujar Sonhaji saat dihubungi terpisah.


Agus juga memastikan rencana pembangunan transportasi massal berupa trem maupun monorel di Surabaya sudah sejalan dengan program pemerintah pusat yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019.


Dalam RPJMN itu, lanjut Agus, dijelaskan bahwa target penyelesaian masalah tansportasi perkotaan diprogramkan dengan pembangunan kereta api perkotaan berbasis rel dengan panjang jalur 1998 kilometer secara nasional. "Artinya, Surabaya siap merealisasikan program pemerintah pusat itu karena kajian sudah dilakukan secara matang," imbuh dia.


Pengembangan angkutan trem akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, pengembangan angkutan massal ini dimulai dari depo trem lama di Bumiharjo, Joyoboyo melewati Jl. Raya Darmo hingga ke utara sampai persimpangan Jl. Indrapura – Jl. Rajawali.


Di sepanjang jalur tersebut akan dibangun titik-titik halte/shelter yang letaknya strategis dengan pusat kegiatan masyarakat metropolis. Selanjutnya, pada tahap kedua, rencana pengembangan trem ini akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Tanjung Perak.

Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved