Proyek LRT Jabodetabek Juga Diincar Korea Selatan

29 May 2015

ilustrasi: gambar LRT

JAKARTA - Tidak hanya China dan Jepang yang berebut hati Indonesia untuk membangun sejumlah proyek infrastruktur di Tanah Air, tetapi diam-diam Korea Selatan pun menawarkan kerjasama dengan pemerintah untuk membangun proyek moda transportasi massal berbentuk kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT).


LRT sendiri memang akan dikerjakan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nantinya yang akan mengerjakan proyek ini adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).


"Korea banyak juga menawarkan LRT. Dia nawarin LRT Jabodetabek. Tetapi baru menyampaikan proposal belum dibahas," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago usai bertemu dengan Menteri Kelauatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di kantornya, Jakarta, Kamis (28/5/2015).


Menurut Andrinof, pengerjaan LRT sendiri memang akan dikerjakan oleh Adhi Karya, namun tetap saja membutuhkan perusahaan yang sudah mengerti dalam pembangunan LRT.


"Sekarang siapin Adhi Karya, tetapi kan pasti akan menggandeng yang lain. Core kompetensi Adhi Karya kan pasti dia akan menggandengnya," jelasnya.


聽Namun, Andrinof masih mengkaji proposal yang ditawarkan Negeri Ginseng tersebut kepada pemerintah Indonesia untuk membangun LRT.


"Semua perhitungan bisnis keuangan dari perbankan Korea yang menyediakan dana, lalu perusahaan konstruksi," ujarnya.


Menurut Andrinof, sesuai arahan Presiden Jokowi, rute LRT akan menghubungkan rute Jabodetabek. Untuk pembangunannya sendiri akan menempel di jalan tol.


"Sekarang yang ada Jabodetabek, yaitu yang menghubungkan Jakarta, Cibubur, Bogor. Sekarang pengadaan lahan tidak ada masalah. Di titik tertentu ada. Penyiapan anggaran untuk lahan. Pemetaan sudah ada. Jagorawi terutama yang Menempel jalan tol," tukasnya.


Sebelumnya, Direktur Utama ADHI Kiswodarmawan mengatakan, Presiden Jokowi meminta Jabodetabek semua dilalui oleh transportasi ini. "Jabodetabek berarti Bogor menuju Jakarta dalamnya lewat Cawang. Lalu Bekasi lewat tepinya tol menuju ke tol kota, diharapkan sampai bandara Soekarno-Hatta," sebutnya.


Untuk investasi proyek LRT ini dari Bogor ke Dukuh Atas diperkirakan menelan Rp24 triliun sepanjang 72 km. Investasi ini belum termasuk untuk membangun LRT hingga Bandara Soetta.
"Investasi per km LRT mencapai Rp200 miliar-Rp300 miliar. Investasi ini sudah termasuk kereta dan rel. Rencananya jalur ini akan melayang atau elevated," paparnya.


Untuk mendukung pendanaan, ADHI berharap ada Peraturan Presiden (Perpres) penunjukkan untuk proyek ini. Sehingga BUMN ini mudah mendapatkan pinjaman untuk pendanaan proyek.


Pemancangan tiang pertama alias groundbreaking proyek ini akan dilakukan pada 17 Agustus 2015. Ini untuk rute Bogor-Cawang-Dukuh Atas. Proyek ini ditargetkan selesai 2018. Tarif per kilometer sekitar Rp1.000.


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved