Kaltim Juga Bangun Rel Kereta Api, Dimulai Tahun Ini

04 April 2015

Ilustrasi : Pembangunan Rel Kereta Api

Proyek kereta api penumpang trans Kalimantan dipastikan mulai digeber tahun ini. Tak sekadar isapan jempol, pemerintah pusat telah mengalokasikan biaya pembangunan dalam APBN-P 2015.


Kaltim kebagian dua rute, yakni Tanjung-Tana Paser-Balikpapan sepanjang 234 kilometer dan Balikpapan-Samarinda 89 kilometer. Di luar itu, rute Tanjung-Paringin-Barabai-Kandangan-Rantau-Martapur a Banjarbaru-Bandara Syamsuddin Noor-Banjarmasin sepanjang 196,27 kilometer dan Palangka Raya-Pulang Pisau-Kuala Kapuas-Marabahan-Banjarmas in 193,73 kilometer.


Tahap awal masih sebatas peninjauan ulang detail engineering design (DED). Diestimasi, total biaya pembangunan jaringan kereta api tersebut Rp 88,51 triliun. Perinciannya, konstruksi jalur kereta api Rp 68,67 triliun, desain, administrasi, dan perizinan Rp 8,04 triliun, dan rolling stock Rp 1,23 triliun.


Selain itu, pembebasan lahan disiapkan Rp 30,43 triliun dan biaya Depo-Balai Yasa (tempat perawatan kereta api meliputi lokomotif juga rangkaian gerbong dari kereta api dan modifikasi). Khusus, rute Balikpapan-Samarinda menghabiskan Rp 2,36 triliun. Sementara itu, Tanjung-Balikpapan Rp 6,22 triliun. Total keduanya Rp 8,58 triliun.


Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain mengatakan, pembebasan lahan rute yang melintasi Kalteng-Kalsel akan dimulai dengan alokasi APBN-P 2015. Sementara itu, rute dari selatan Kaltim ke utara belum. “Baru menyusul tahun depan,” ucap Zairin, Rabu (1/4).


Tahun ini, dana yang digelontorkan hanya Rp 10,2 miliar. Dengan perincian, Rp 3 miliar untuk mengkaji kelayakan dan trase rute Tanjung-Balikpapan. Dana  Rp 7,2 miliar untuk meninjau ulang desain dasar trase.  Keseluruhan pekerjaan ditangani Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Base camp pelaksana di Kalsel.


Keterlibatan pemerintah daerah hanya sebatas membantu pembebasan lahan ketika menemui masalah. Mengawal ketika ada NJOP (nilai jual objek pajak) dinaikkan. Dimulai tahun depan, diharapkan dalam dua tahun, persoalan lahan yang menjadi jalur kereta sudah klir.


Dengan begitu, proyeksi rampung tetap sesuai target. Yakni, empat tahun lagi atau pada 2019. Dia memastikan, jalur kereta akan berada di dekat jalur umum. Jadi, ada sarana untuk mobilisasi alat dan material. “Balikpapan-Samarinda berdekatan dengan jalan tol. Jadi, tidak terlalu repot menambah lahan untuk membangun rel. Konsepnya seperti itu,” sebutnya.


Menariknya, meski didanai pusat, namun bersumber dari pinjaman luar negeri. Terhadap itu, Zairin tak menepis. “Iya. Tidak sanggup kalau dengan APBN.  Tapi, tidak tahu dari negara mana,” kata dia. Hanya, untuk material konstruksi rencananya didatangkan dari Tiongkok. Sebab, jika menggunakan peranti dari Rusia, tak sedikit rupiah yang harus dirogoh.


(Sumber: kaltengpos.web.id)

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved