Prioritaskan Industri Kereta Api Nasional

11 August 2015

Menteri Perindustrian, Saleh Husin

JAKARTA - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta agar pengembangan perkeretaapian nasional mampu memprioritaskan industri dalam negeri, yang dinilai mumpuni memproduksi lokomotif dan gerbong kereta.


“Kita kan ada PT Industri Kereta Api (INKA). Tentu kami berharap bahwa apa yang dibangun PT INKA bisa dimanfaatkan betul-betul oleh Kementerian Perhubungan,” katanya di Jakarta, Senin (10/8).


Saleh mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Perhubungan agar industri dalam negeri bisa menjadi prioritas utama dalam mengembangkan dunia perkereta- apian.


Berkaitan dengan teknologi yang digunakan pada sistem perkereta-apian, ia mengatakan, putra putri bangsa Indonesia mampu mengembangkannya di dalam negeri.


“Kami selalu berkoordinasi dengan Kemenhub, termasuk juga industri otomotif untuk pengadaan 1.000 unit bus untuk menumbuhkan industri transportasi umum. Dari situ, industri karoseri di Jawa Tengah dan Jawa Timur bisa tumbuh,” kata Saleh.


Jadi Pendorong


Selain memprioritaskan industri dalam negeri, dia juga menyoroti aktivitas industri di Tanah Air sejauh ini menyerap sekitar 42 persen dari total energi nasional, sehingga menjadi penggerak kelangsunga n industri yang menghasilkan devisa dan lapangan kerja.


“Semangat ke depan adalah energi tidak lagi menjadi komoditas, melainkan menjadi pendorong pertumbuhan industri dan ekonomi,” kata Menperin usai menghadiri Sidang Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) ke-15 di Jakarta, Senin.


Semangat tersebut, mengacu pada Rancangan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang diserahkan Kementerian ESDM kepada DEN untuk dikaji lebih lanjut sebagai pedoman pengembangan energi di Indonesia.


Menperin mengatakan, jika sebagai pendorong ekonomi, maka energi menjadi modal pembangunan untuk pengolahan dan peningkatan nilai tambah, di mana pendapatan negara pun bergeser dari sebelumnya di hulu menjadi di hilir.


“Dengan adanya RUEN ini, kami berharap harga energi bisa lebih kompetitif, sehingga bisa cepat tumbuh lagi. Kami harapkan secepatnya harga energi bisa disesuaikan,” kata Saleh.


Dia berharap, industri lebih berdaya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015.


(sumber: koran-jakarta.com)

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved