Bangun Kereta Api di Papua, Menhub Minta Pembebasan Lahan Tak Dipersulit

31 August 2015

Menteri Perhubungan RI, Ignatius Jonan

Sorong - Selain transportasi laut dan udara, Kementerian Perhubungan juga tengah berupaya meningkatkan transportasi darat di wilayah Papua, yakni moda kereta api. Diharapkan studi mengenai pembangunan sarana dan prasarana perkeretaapian di Papua segera selesai sehingga pembangunan dapat dilaksanakan.


"Kalau bisa tahun depan studi kereta api selesai dan segera dibangun," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan usai meresmikan sarana transportasi di Pelabuhan Penyeberangan Arar, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (29/8/2015).

Menurut Jonan, studi mengenai perkeretaapian di Papua tersebut telah dimulai tahun ini. Langkah selanjutnya adalah pembebasan lahan, baru kemudian mulai dilakukan pembangunan.


"Pertamanya nanti dari Sorong. Jadi bapak-ibu kalau mau ke Manokwari nanti bisa naik kereta," ujarnya.


Pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahapan awal, akan dibangun rel sejauh 50-100 km terlebih dahulu.


"Mudah-mudahan kalau jadi, ya nggak harus langsung Sorong-Manokwari. 50-100 km dulu kita coba," tuturnya.


Jonan tak memungkiri, pembebasan lahan kerap menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, ia meminta dukungan warga agar tidak mempersulit pembebasan lahan. Sebab pembangunan transportasi tersebut juga demi keuntungan mereka sendiri.


"Bapak harus bantu saya pengadaan tanahnya," ujarnya kepada para warga Sorong.


Jonan menyebut, pemerintah menjadikan Papua sebagai prioritas utama pembangunan. Salah satunya adalah peningkatan moda transportasi. Hari ini, pihaknya meresmikan 2 pelabuhan perintis, yakni Pelabuhan Penyeberangan Arar dan Waigeo. Selain itu, 5 kapal motor penyeberangan juga telah diresmikan dan siap dioperasikan.


Sumber


© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved