Persiapan Proyek LRT Segera Tuntas

24 August 2015

Presiden Jokowi memastikan pelaksanaan pembangunan kereta ringan Jabodetabek dan kereta cepat lintas Jakarta-Bandung selesai akhir Agustus.

JAKARTA - Pemerintah menargetkan persiapan teknis untuk pelaksanaan proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) tuntas akhir Agustus atau paling lambat pertengahan September mendatang. Demikian pula persiapan pembangunan kereta cepat (high speed train/HST) lintas Jakarta- Bandung segera masuk tahap pembangunan setelah hasil rekomendasi selesai.


“Kita harapkan akhir bulan atau maksimal paling lambat pertengahan september sudah selesai,” ungkap Presiden Jokowi ketika meninjau Pelabuhan Pontianak, Sabtu (22/8). Ia mengakui, saat ini kajian soal proyek LRT atau HST atau kereta cepat masih dalam tahap penilaian.


Kendati begitu, Presiden Jokowi mengharapkan, kajian teknis kedua proyek yakni LRT dan HST tersebut segera rampung sehingga proyek bisa langsung dimulai.”Kereta cepat masih dinilai, masih dalam proses penilaian nanti konsultan internasional setelah itu diberikan tim penilai di pemerintah, setelah itu ada rekomendasi masuk ke saya baru kita putuskan.”


Setelah itu, lanjut Presiden, akan menerbitkan dua Peraturan Presiden (Perpres).”Iya perpres betul. Kalau perpresnya timnya sudah keluar untuk perpres penilaian udah, tim penilai nanti plus penugasannya kalau diperlukan,” katanya. Itu berarti saat ini pembuatan dua Perpres tersebut tengah berjalan.


Kedua perpres tersebut akan segera diterbitkan untuk menyesuaikan dengan misi Presiden Joko Widodo, yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur dalam pidato nota keuangan RAPBN 2016 yang tidak hanya difokuskan di Jawa, tetapi juga di daerah-daerah lain.


Sesuai rencana, pembangunan LRT juga dilakukan di daerah lain setelah proyek tersebut berhasil diterapkan di Kota Jakarta, yaitu Bandung, Surabaya, Medan, DI Yogyakarta, Palembang, dan Semarang. Sedangkan, untuk Kota Jakarta akan menjadi proyek percontohan sehingga pemerintah segera melaksanakan proyek tersebut.


Proyek LRT digagas oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan direncanakan meliputi tujuh koridor LRT, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).


Masih Berpolemik


Menko Maritim Rizal Ramli mengaku, rencana pembangunan proyek LRT Jabodetabek seperti masih harus menunggu, sebab masih permasalahan yang harus diselesaikan.”Ada satu permasalahan yang masih diperdebatkan yaitu terkait permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu tarif tiket terjangkau. Dengan tarif terlalu mahal maka rakyat tidak bisa menikmati. Untuk ini Presiden menginginkan supaya rakyat bisa menikmatinya,” katanya.


Diakui Rizal, Presiden menginginkan proses perencanaan proyek dilakukan secara detail sebelum ground breaking. Apalagi, proyek LRT memperoleh suntikan dana segar pemerintah. “Namun hal ini harus dimulai dari seluruh prosesnya tentu harus betul-betul kompetitif agar bisa mendapat biaya yang semurah mungkin. Isu siapa yang menanggung bebannya karena ini berkaitan dengan tarif,” katanya.


Dikatakan Rizal Presiden juga berkeinginan agar LRT bisa terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Selain itu, dengan kereta cepat ini agar kemacetan dan emisi oleh kemacetan itu bisa dikurangi. Kata Rizal, Presiden berharap sebagian pembangunan LRT di Jabodetabek ini sudah selesai 2018. Untuk mempercepat prosesnya, pembangunan infrastruktur akan dilakukan oleh pemerintah. Pembangunan LRT akan dilakukan di beberapa kota di seluruh Indonesia.


(sumber: www.koran-jakarta.com)

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved