PT INKA (Persero) Turut Serta dalam Ritech Expo

11 August 2018

Tim PT INKA (Persero) Sedang Menjelaskan Interior Kereta Rel Listrik pada Pengunjung RIitech Expo 2018

Sebanyak delapan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) kembali kompak memamerkan hasil inovasinya secara bersama. Kekompakan ini ditunjukkan melalui ajang pamer bersama pada salah satu pameran teknologi berskala nasional, Research, Innovation, Technology Expo, atau yang disebut RITECH EXPO 2018. 

PT INKA (Persero) memamerkan produk dalam bentuk miniatur berskala yakni Light Rail Transit (LRT) yang dioperasikan di Sumatera Selatan, Kereta Rel Listrik (KRL) Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta produk Kereta Eksekutif terbaru yang dioperasikan di jalur kereta api Pulau Jawa.

Perhelatan yang digelar pada 09-12 Agustus 2018 di Komplek Rumah Dinas Gubernur Riau, Kota Pekanbaru kali ini mengusung tema Inovasi untuk Kemandirian Pangan dan Energi. Oleh karena itu, PT Dirgantara Indonesia (Persero) alias PTDI, PT Pindad (Persero), PT DAHANA (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) alias INTI, PT Len Industri (Persero) alias Len, dan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) alias Inuki, PT PAL Indonesia (Persero) alias PAL, serta PT Industri Kereta Api (Persero) alias INKA memboyong produk yang selaras dengan tema ke Kota Pekanbaru.

“Ini adalah sinergi efektif BUMNIS Indonesia yang untuk kesekian kalinya melakukan pemasaran dan publikasi bersama,” ungkap Corporate Secretary PT DAHANA (Persero) Asep Maskandar selaku Koordinator BUMNIS Indonesia, di sela perhelatan RITECH Expo 2018 yang dibuka Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Jumat (10/08).

Pameran bersama ini kembali digelar lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh sekitar 5,0%. Realisasi pertumbuhan ekonomi ini masuk peringkat ketiga terbaik di antara negara-negara anggota G-20. Peningkatan ini dapat dicapai tentunya dengan tetap menjaga tingkat inflasi yang terkendali sebesar 3,18%, sekaligus kontribusi dari BUMN. Berdasarkan data Kementerian BUMN, setidaknya BUMN telah membukukan total aset mencapai Rp5.395 triliun, dengan pendapatan sebesar Rp1.728 triliun, kontribusi pajak Rp220 triliun, dan total dividen Rp38 triliun. Bahkan, komponen belanja modal pun mengalami peningkatan menjadi Rp555 triliun yang dialokasikan untuk pembangunan 52 jalan tol, 17 bandara, 13 pelabuhan, dan 19 jalan kereta api, serta infrastruktur lainnya. Poin kontribusi ini sedemikian penting, sehingga BUMNIS Indonesia pun kembali terlibat dalam ajang pamer yang didukung Kemristekdikti.

Pada ajang ini, BUMNIS Indonesia menampilkan produk-produk unggulannya. Sebut saja, Pindad memamerkan senjata beragam tipe, seperti SS2-V4 HB Kal. 5,56 mm, ss2-V7 Kal. 5,56 mm Subsonic, SPR 3 Kal. 7,62 mm, SPR 4 Kal. 338, G2 (tipe Combat+Silencer, Elite, Premium), MAG 4 Kal. 9 mm, serta Senapan Serbu Bawah Air (SSBA) Kal. 5,56 mm. Tak hanya itu saja, Pindad juga siap memamerkan Water Canon di ajang Eye Catching Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Kemudian, PTDI membawa N219 Interior Dummy, N219 Dummy, dan Media Viewer Interactive untuk menampilkan produk teranyarnya. Lalu, DAHANA membawa bahan peledak komersial dan militer sebagai produk pamernya. Sementara itu, INTI memboyong satu set produk unggulannya yaitu INTIPay, INTI Smart Reader, dan SANTANU. Selain tampil di Paviliun BUMNIS, PT INTI juga unjuk gigi pada ajang Eye Catching lewat produk Radiosonde dan Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B), sebuah produk navigasi pesawat buatan dalam negeri pertama di Indonesia.

Khusus untuk produk ADS-B, INTI pun mendapatkan penghargaan pada ajang Lomba Produk Inovasi Nasional yang digelar dalam rangka Hakteknas ke-23. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir pada momen bertajuk Malam Apresiasi, di Pekanbaru.

Hadir juga Len yang ikut memamerkan Len Solar Rooftop yang mengusung konsep produk energi terbarukan. Lalu, Inuki memboyong Maket Radioisotop dan Radiofarmaka untuk menunjukkan produk berbasis teknologi nuklir untuk industri medis.

Terakhir, PAL membawa maket produk buatannya yaitu Barge Mounted Power Plant (BMPP) 30 MW alias pembangkit listrik apung serta Kapal Tanker 30.000 LTDW.

 
Foto Bersama Direksi BUMN Industri Strategis dengan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved