Bangun Pabrik Baru Caterpilar Group Tertarik Berinvestasi di INKA

30 October 2018

Editor's Day di Excelton Hotel Palembang, Selasa (30/10)

Terus meningkatnya permintaan produk PT INKA (Persero), membuat perusahaan kereta api asal Madiun ini terus memperbesar kapasitas produksinya. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro d isela-sela kegiatan editor's day yang dilaksanakan di Excelton Hotel Palembang, Selasa (30/10/18).

"Saat ini kita sudah menyiapkan lahan dengan luas 8,3 hektare di Banyuwangi. Jika tidak ada halangan awal tahun 2019 pembangunan tahap satu pabrik baru tersebut sudah bisa dimulai," ungkapnya.

Untuk pembangunan pabrik baru PT INKA, sebuah perusahaan asing asal Amerika Serikat, Caterpilar Group, tertarik untuk berinvestasi untuk membangun pabrik khusus lokomotif termasuk peralatanya. Dimana, kebutuhan dana untuk pembangunan workshop baru tersebut INKA membutuhkan anggaran pembangunan sebesar Rp1,3 triliun. Sedangkan modal yang dimiliki Rp 600 miliar yang berasal dari sisa peyertaan modal negara (PMN) di tahun 2016 lalu.

"Agar ini berjalan, maka kita memang harua melibatkan investor. Dengan begitu kita dapat menutupi kekuranganya. Karena Caterpillar tertarik untuk berinvestasi, maka untuk tahap awal nilai investasinya sekitar USD 30 juta," ulasnya

Pabrik baru tersebut, kata Budi, direncanakan mempunyai kapasitas pembuatan 4 kereta per hari. Jumlah tersebut dua kali lipat dari rata-rat kapasitas pabrik di Madiun.

"Dengan peningkatan produksi ini akan mampu mengcover pesanan ekspor yang terus meningkat. Seperti dari Sri Langka, Thailand, dan Filipina," katanya.

Selain itu, Budi menambahkan, INKA bersama BUMN lainya yakni Waskita, LEN, dan KAI di tahap pertama telah membentuk Indonesia Railway Develoment Konsorsium guna memperluas pasar luar negeri.

"Kami ingin menjual kereta api sekaligus dalam satu paket. Mulai dari desain, pengadaan, konstruksi, finansial, hingga operasionalnya. Tergantung negara mana yang membutuhkan itu," katanya.

Untuk masalah pendanaan ekspor ini, konsorsium didukung oleh Exim Bank yang telah menyatakan siap mengucurkan pinjaman.

"Terkadang negara pembeli kesulitan akan pendanaan, tidak ada kontraktor, dan desainer-nya. Maka itu kita akan siapkan satu paket," katanya

Untuk itu, pihaknya sudah melakukan roadshow ke Manila, dan rencananya akan dilanjutkan ke Vietnam, Sri Langka, dan Bangladesh guna menawarkan penjualan satu paket kereta ini.

"Kita jual tergantung pesanan, baik jenis Right Rail Transit (LRT) maupun paket kereta biasa," tandasnya.


Sumber

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved