Sama seperti pada sarana kereta tak berpenggerak, Lokomotif dan KRD/KRL ( Kereta Rel Diesel / Kereta Rel Listrik ) juga menggunakan Bogie. Perbedaannya adalah adanya peralatan penggerak baik itu Motor Traksi maupun Gearbox serta berbagai perlengkapan pendukungnya yang terpasang pada bogie. Hal ini membuat Bogie untuk lokomotif dan KRD/KRL menjadi lebih kompleks.
Bogie Lokomotif
Bogie lokomotif yang masih beroperasi di Indonesia dapat dicirikan dari konstruksi yang berasal dari negara/pabrik pembuat, yaitu :
1. Bogie Lokomotif Eropa
Beberapa kelas lokomotif di indonesia merupakan pabrikan Eropa yaitu dari Krupp - Jerman ( kelas BB301 dan BB304 ), Henschell - Jerman ( kelas BB302, BB303 dan BB306 ), Jenbachr Austria ( Kelas BB305, kecuali BB30501 buatan Nippon Sharyou – Jepang ) dan SLM - Swiss ( kelas BB204 ). Rata-rata lokomotif Eropa yang beroperasi di Indonesia adalah berjenis Diesel Hidrolik kecuali untuk BB204 yang berjenis Diesel Elektrik.
Gambar 1. Bogie BB304
Semua bogie pada lokomotif dari eropa tersebut adalah menggunakan konstruksi baja yang dilas. Bogie lokomotif kelas BB301, BB304 dan BB204 merupakan bogie yang menggunakan Bolster, sedangkan kelas BB302, BB302 , BB305 dan BB306 adalah bogie Bolsterless.
Pegas Primer menggunakan pegas ulir demikian juga pegas sekunder menggunakan pegas karet ( rubber sandwich ), semua dilengkapi peredam hidrolik.
Untuk bogie Lokomotif kelas BB302, BB303, dan BB306 pada pemegasan primer maupun sekunder dilengkapi peredam hidrolik.
2. Bogie Lokomotif Amerika
Sebagian besar lokomotif Diesel Elektrik yang beroperasi untuk lintas jarak menengah dan jauh berasal dari Pabrikan Amerika dan Kanada yaitu dari General Electric, General Motor dan Electromotive Diesel. Mereka adalah lokomotif kelas BB200, BB201, BB202, CC200, CC201, CC202, CC203, CC204, CC205 dan CC 206. Untuk kelas BB20x dan CC200 rata-rata sudah tidak beroperasi lagi saat ini. Sementara kelas CC201 s/d CC206 merupakan jenis lokomotif dengan daya besar yang masih beroperasi untuk saat ini. Bogie lokomotif dari Amerika tersebut merupakan bogie yang menggunakan rangka / frame dari baja tuang serta menggunakan Bolster.
Bogie Lokomotif kelas BB200, BB201, BB202 dari General Motor menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer maupun sekunder yang dilengkapi peredam gesek pada pemegasan sekunder. Bogie lok CC 201 s/d CC206 menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer dan pegas karet ( rubber sandwich ) sebagai pegas sekunder dilengkapi peredam gesek. Untuk Pengereman pada bogie lokomotif CC201 s/d CC206 menggunakan sistem brake rigging.
Gambar 2. Bogie loko CC201 130R
3. Bogie Lokomotif Indonesia
Lokomotif buatan Indonesia sampai saat ini sementara hanya 1 jenis yaitu CC300 yang merupakan lokomotif diesel hidrolik. Bogie CC300 merupakan tipe bolsterless. Rangka bogie terbuat dari baja yang di las sama seperti halnya bogie eropa namun tanpa dilengkapi pelat pengarah. Sebagai gantinya di gunakan trailling arm sebagai penahan gerakan horisontal poros roda. Hal itu membuat bogie CC300 lebih fleksibel dalam pergerakannya. Bogie CC300 menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer maupun sekunder yang dilengkapi peredam. Pengereman pada bogie CC300 menggunakan thread brake.
Gambar 3. Bogie lokomotif CC300
Bogie KRL dan KRD
Bogie KRD dan KRL yang digunakan di Indonesia ada dua macam yaitu :
1. Bogie dengan Bolster
KRD yang beroperasi tahun 1980 dengan pabrik pembuat Nippon Sharyo menggunakan bogie dengan konstruksi rangka baja yang dilas, menggunakan Bolster dan penggantung ayun.
Pegas primer dan sekunder menggunakan pegas ulir dengan peredam kejut hidrolik. KRD ini setelah direhabilitasi menggunakan motor diesel Cummins dan transmisi hidrolik dari Voith.
KRL yang beroperasi sejak tahun 1976 yaitu jenis Rheostatic dari Nippon Sharyo serta KRL Seri JR 103 juga menggunakan bogie dengan konstruksi rangka baja dilas, menggunakan bolster dan penggantung ayun, menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer maupun sekunder dengan peredam hidrolik. Perbedaannya hanya pada diameter roda, yaitu 860 mm pada KRL dan 774 mm pada KRD.
Gambar 4. Bogie KRL eks JR 103
2. Bogie Bolsterless
Bogie Bolsterless digunakan pada KRL yang beroperasi di Jabodetabek yaitu KRL Ex Jepang seri Tokyu 8000/8500, Toyo Rapid 1000/Metro 5000, Tokyo Metro ( TM ) 7000, TM-6000, TM-05, Hibah Seri 6000 serta JR 203 dan JR 205 kemudian juga KRL produksi PT.INKA yaitu KRL BN Holec, KRL ABB-Hyundai, KRL Hitachi, KRL KFW dan KRL Holec AC. Selain itu Bogie Bolsterless juga di gunakan pada KRD Produk PT.INKA yaitu KRDI, KRDE serta Railbus.
KRL Eks Jepang rata-rata menggunakan Bogie dengan rangka terbuat dari baja tuang / cor. Bogie Toyo Rapid 1000 / Metro 5000, TM 7000-6000-05 dan Hibah Toei 6000 menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer dan pegas udara sebagai pegas sekunder.
Gambar 5. Bogie KRL eks TM 6000 dengan rangka baja tuang
Sedangkan KRL Produksi PT.INKA yaitu KRL BN-Holec, KRL Hitachi, KRL Hyundai, KRL KFW dan KRL Holec AC menggunakan bogie dengan konstruksi rangka baja las. Namun ada juga KRL Eks Jepang yang menggunakan konstruksi ini yaitu JR 203 dan KRL Tokyu 8000/8500. KRL BN-Holec, KRL Hitachi, KRL Hyundai dan JR 203 menggunakan pegas karet ( rubber bounded ) sebagai pegas primer dan pegas udara sebagai pegas sekunder. Sementara KRL KFW menggunakan pegas ulir sebagai pegas primernya.
Gambar 6. Bogie KRL I dengan rangka baja las dan rubber bounded
Gambar 7. Bogie KRL KFW menggunakan Pegas ulir sebagai pegas primer.
Untuk KRD buatan PT.INKA yaitu KRDI dan Railbus menggunakan bogie dengan konstruksi baja las serta menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer dan pegas udara sebagai pegas sekunder. Untuk KRDE buatan PT.INKA pada dasarnya merupakan konversi dari beberapa jenis KRL yaitu KRL BN-Holec dan KRL Hyundai, sehingga bogienya masih tetap.
Gambar 8. Bogie KRDI
Pada Bogie Bolsterless, rangka kanan dan kiri di hubungkan oleh Transom. Transom pada bogie yang dipakai di Indonesia berbentuk pipa. Transom tersebut selain sebagai penghubung rangka, juga dipakai sebagai tempat meletakkan penyangga komponen seperti motor traksi atau peralatan pengereman. Pada bogie di Indonesia, Transom juga merupakan kantong udara yang dipakai untuk pengisian pegas udara.
Bogie KRL / KRD secara fungsi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu Motor Bogie dan Trailer Bogie walaupun secara konstruksi sama. Yang membedakan adalah pada Motor Bogie terdapat Motor traksi dan gearbox ( pada KRL / KRDE ) atau Gearbox ( pada KRD Hidrolik ), sedangkan pada Trailer Bogie tidak ada komponen tersebut tadi. Perbandingan jumlah antara Motor Bogie dengan Trailer Bogie pada tiap KRL / KRD tidak sama, tergantung desain propulsi dan jumlah penggerak yang di gunakan. (HL)
Sumber : Buku Teknik Kendaraan Rel, karya Ir. Hartono A.S dengan penambahan info terkini.
Press Release No.23/PR/INKA/XII/2024Madiun - Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia, Md. Tarikul Islam melaksanakan kunjungan kerja ke PT INKA (Persero) Madiun, Jum’at (6/12/2024). Kedatangannya bers
Press Release No.22/PR/INKA/XI/2024Madiun, 21 November 2024 - Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 Provinsi Jawa Timur tahun 2024 di Hotel Aston Sidoarjo, dihadiri oleh Penjabat (Pj)
Press Release No.22/PR/INKA/XI/2024Solo - PT INKA (Persero) (INKA) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) akan mengadakan uji coba trem otonom bertenaga baterai di Jalan Slamet Riyadi, S
Press Release No. 21/PR/INKA/X/2024PT INKA (Persero) telah menjalin kerjasama strategis dengan PT KAI (Persero) melalui Maintenance Service Agreement (MSA) untuk pemeliharaan 31 trainset LRT Jabodebek