ilustrasi: gambar transportasi umum di Singapura
Singapura - Transportasi umum yang baik merupakan salah cata untuk mengurangi kemacetan di jalan. Di Singapura, integrasi transportasi umum menjadi kunci penting dalam pembangunan dan pengembangan transportasi.
Haziq Ismael, salah satu warga negara Singapura‎, mengaku lebih memilih menggunakan bus untuk pergi kerja. Alasannya sederhana, hanya butuh satu bus untuk mencapai tempat kerjanya di Chinatown dari kediamannya di Bukit Panjang.
"Saya hanya butuh satu kali bus dari rumah menuju ke tempat kerja. Saya punya mobil, tapi naik bus lebih hemat dan memakan waktu lebih sedikit. Hanya 45 menit dengan bus, sementara jika saya menggunakan mobil, saya butuh waktu lebih dari satu jam, itu pun di luar jam sibuk," tutur pria berusia 27 tahun ini kepada detikcom, Senin (25/5/2015).
‎Land Transport Authority (LTA), badan pemerintah yang mengatur soal transportasi umum di darat, merancang transportasi umum agar mudah digunakan. Dengan metode integrasi transportasi darat, warga maupun turis di Singapura tak akan sulit mencapai tujuan mereka.
‎Integrasi transportasi umum memastikan akan ada moda transportasi yang bisa digunakan di setiap tempat dan tujuan. Bus, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rapid Transit (LRT) hingga taksi mampu menghubungkan daerah perumahan dengan pusat bisnis yang menjadi jantung kota Singapura.
Data LTA menyebutkan, ada 2,8 juta perjalanan MRT dan LRT tiap harinya. Di sisi lain, 4.552 armada bus melayani 357 rute perjalanan ‎untuk mengakomodasi 5,5 juta penduduk Singapura.
‎Tentunya, kemacetan tetap akan terjadi jika integrasi transportasi umum tidak didukung dengan sarana infrastruktur yang baik. Singapura memiliki 3.453 km jalan raya, ditambah 164 jalan tol.‎ Angka yang cukup besar mengingat luas lahan daratnya yang hanya 718 kilometer persegi.
‎Haziq sangat mendukung integrasi moda transportasi umum yang dijalankan oleh pemerintah Singapura. Selain memperpendek waktu tempuh dari rumah ke tempat kerja, pengurangan penggunaan transportasi umum juga berarti mengurangi polusi.
"Lebih sedikit kendaraan pribadi tentu saja akan menghasilkan lebih sedikit polusi asap. Tentunya kami warga Singapura menginginkan udara yang lebih sehat, dengan lebih sedikit racun dari emisi karbon yang terbuang. Menggunakan transportasi umum merupakan cara terbaik untuk menjamin udara lebih sehat dan segar," katanya.
sumber:
Press Release No. 17/PR/INKA/VI/2025PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) menunjukan kontribusinya dalam pembangunan dan inovasi transportasi perkeretaapian nasional dengan berpartisipasi pada
Press Release No.16/PR/INKA/VI/2025Madiun - PT Industri Kereta Api (Persero) kembali memberangkatkan Kereta Rel Listrik (KRL) iE 305 trainset ke-2 (TS 2) ke tujuan akhir Depo Depok. Pengiriman dari St
Press Release No.15/PR/INKA/VI/2025Banyuwangi - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo melakukan peninjauan ke Pabrik INKA Banyuwangi untuk melihat kesiapan Pabrik Banyuwan
Press Release No.14/PR/INKA/V/2025Surabaya - PT INKA (Persero) turut berpartisipasi dalam gelaran Indonesia City Expo (ICE) ke-21 yang berlangsung di Grand City Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur p