19 Februari 2018

PT INKA akan Layani Transportasi Perkebunan dan Pertambangan

Berita
Pekerja memeriksa lokomotif buatan PT Industri Kereta Api (Inka) di pabrik PT Inka Madiun, Jawa Timur, Jumat (20/11). PT Inka mampu memproduksi 120 unit kereta (untuk mengangkut penumpang) dan 300 unit gerbong (untuk mengangkut barang) pertahun. ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc/15.

PT Industri Kereta Api (INKA) saat ini tengah mengembangkan sistem jaringan transportasi perkebunan dan pertambangan. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi ongkos angkutan di kedua sektor tersebut.


Direktur Komersial dan Teknologi INKA Yunendar Aryo Handoko mengatakan, pengembangan ini diharapkan dapat diwujudkan dalam satu sampai dua tahun. "Saya belum bisa bicara detailnya, karena masih dalam tahap pengembangan," ujar Yunendar usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Industri Penunjang Perkeretaapian di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jumat (11/12).


Bagi perseroan, pengembangan ini berarti pasar baru untuk meningkatkan pendapatan. Bagi pelaku sektor perkebunan dan pertambangan, ini akan meningkatkan efisiensi di ongkos angkutan.


Yunendar mengatakan, pengembangan ini tidak lepas dari tingginya permintaan atas angkutan hasil produksi perkebunan dan pertambangan. Meskipun harga komoditas masih jatuh, hal ini justru menjadi potensi yang baik bagi perseroan. "Justru mereka menginginkan agar transportasinya lebih murah," katanya.


Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pusat industri penunjang perkeretaapian perlu dibentuk mengingat rencana pemerintah dalam mengembangkan transportasi massal ini. Pusat pengembangan ini nanti akan menjadi acuan bagi perusahaan yang berkaitan dengan perkeretaapian dalam memproduksi komponen dan perawatan.


Selama ini, hanya INKA dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang terjun langsung dalam perawatan dan pengadaan komponen kereta. "Kita harus mengantisipasi adanya jaringan tidak hanya perawatan, tetapi juga untuk komponen kereta, karena nanti kereta tidak hanya di Pulau Jawa," kata I Gusti. Pusat industri ini akan menciptakan kemandirian industri penjunang perkeretaapian nasional.


(sumber: www.republika.co.id)

Jelajahi artikel menarik lainnya

Peninjauan Uji Coba KRL Produksi INKA di Lintas Yogyakarta
Peninjauan Uji Coba KRL Produksi INKA di Lintas Yogyakarta

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo melakukan uji coba Kereta Rel Listrik (KRL) produksi PT Industri Kereta Api (Persero) yang akan dioperasikan di Jabodetabek. Uji coba

21 Maret 2025
KRL Jabodetabek Produksi INKA Lakukan Uji Coba di Perlintasan Solo
KRL Jabodetabek Produksi INKA Lakukan Uji Coba di Perlintasan Solo

Press Release No.6/PR/INKA/III/2025PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) menggelar uji coba di lintas Solo pada rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) yang diproduksi di pabrik INKA Madiun. Ini merupaka

16 Maret 2025
INKA Group Lanjutkan Ekspor CFT Wagon ke New Zealand
INKA Group Lanjutkan Ekspor CFT Wagon ke New Zealand

Press Release No.4/PR/INKA/II/2025Madiun - INKA Group melalui PT INKA Multi Solusi  kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri perkeretaapian global dengan melanjutkan pengiriman se

19 Februari 2025
Lanjutkan Ekspor, INKA Kirim Locomotive Platform ke Australia
Lanjutkan Ekspor, INKA Kirim Locomotive Platform ke Australia

Press Release No.3/PR/INKA/II/2025Madiun (14/02/25) - INKA kembali melanjutkan catatan ekspor dengan pengiriman Locomotive Platform untuk UGL Rail Service Pty Ltd, ke Australia. Pengiriman pertama ini

14 Februari 2025
rating
scroll