PRESS RELEASE: PENJELASAN PT. INKA MENGENAI BERITA PATAHNYA SAMBUNGAN BUS TRANSJAKARTA

12 August 2014

8 Agustus 2014


Dengan hormat,
Sehubungan dengan pemberitaan mengenai patahnya sambungan pada bus Transjakarta merek Inobus, kami sampaikan bahwa kejadian sebenarnya adalah patahnya baut di sistem sambungan/artikulasi. Kejadian tersebut terjadi ketika Bus beroperasi di koridor 11 pada hari Kamis tanggal 7 Agustus 2014.
Bus merek Inobus tersebut adalah produk generasi pertama yang diproduksi PT. INKA pada tahun 2011 dan mulai beroperasi penuh pada awal tahun 2012 di Koridor 11, dengan jumlah total armada 21 unit. Dan seperti diketahui Bus gandeng yang bermesin belakang ini, terdiri dari Body depan dan body belakang yang disambungkan dengan sistem artikulasi dan ditutup dengan penutup harmonica. Mengenai kronologis kejadian,penyebab dan penjelasannya dapat kami sampaikan sebagai berikut :


1. Kronologis kejadian :Begitu terdengar ada suara tidak normal di sambungan, maka pengemudi menghentikan bus dan segera memindahkan penumpang. Selanjutnya karena diminta mundur petugas lalulintas, maka bus dimundurkan. Hal ini tidak sesuai SOP yang juga sudah dipahami oleh para pengemudi, bahwa bila terjadi kondisi seperti tersebut diatas, seharusnya Bus harus tetap dimajukan pelan kedepan ke lokasi yang aman. Namun karena dimundurkan mengikuti perintah petugas, maka Bus yang mempunyai penggerak belakang ini, membuat body belakang tertarik kebelakang, sedangkan body depan tetap pada posisinya,sehingga penutup harmonica terlepas dan membuat body belakang terlihat seolah-olah terlepas dari sambungan dengan body depan. Namun setelah teknisi datang dan segera mengganti baut yang patah, maka Bus sudah bisa berjalan normal lagi untuk selanjutnya dibawa ke pool Damri guna investigasi lebih lanjut. Jadi dalam hal kejadian ini, semata-mata karena baut patah, bukan karena body atau ada bagian chassis yang patah


2. Sistem sambungan yang digunakan di Inobus ini, sudah menggunakan produk yang paling baik dari yang ada sekarang, yaitu menggunakan produk dan teknologi Jerman merk Hubner, yang merupakan produsen terbesar di dunia untuk sistem artikulasi baik di Bus maupun di Kereta Api. Dalam desain dan aplikasi pemasangan juga di inspeksi dan dikomunikasikan dengan pihak produsen Hubner, untuk memastikan sistem sambungan/artikulasi bisa berfungsi dengan baik.


3. Baut untuk mengikat sistem artikulasi ini ke chassis ada 8 buah dan patahnya baut tersebut memang sebenarnya tidak perlu terjadi. Kejadian semua baut patah ini bias disebabkan karena kekencangan baut sudah tidak sesuai dengan torsi yang disarankan/baut longgar yang disebabkan karena beban dinamis yang berlebihan atau ada sebagian baut yang cacat operasional tapi belum sempat diganti. Namun penyebab utama dari baut patah ini yang lebih perlu dicermati adalah karena beban operasional yang melebihi desain normal, seperti beban penumpang yang sering overload, ketidakrataan jalan yang ekstrim di beberapa tempat, dan waktu perawatan harian yang relatif singkat.


4. Dengan mempertimbangkan beban operasional busway yang sangat berat tersebut dan untuk menjamin umur part komponen artikulasi bisa tahan lebih lama, sebenarnya sudah dilakukan antisipasi dengan menggunakan baut dengan spesifikasi tertinggi dan dalam manual juga telah direkomendasikan untuk dilakukan pengecekan baut atau penggantian bila diperlukan setiap 6 bulan sekali. Sehingga dalam hal ini operator bus perlu didukung untuk memastikan perawatan di sistem sambungan bisa dilakukan dengan lebih baik, selain itu saat ini juga sedang dilakukan penyempurnaan sambungan di sistem artikulasi, untuk lebih menjamin keamanan di area artikulasi di seluruh armada Bus koridor 11 tersebut, oleh tim INKA bekerjasama dengan teknisi Damri.


5. Bus Gandeng produksi dalam negeri ini, selain teknologi sistem sambungan/artikulasi, untuk komponen utama lainnya juga menggunakan teknologi yang sudah teruji seperti, transmisi dari Jerman, pilihan mesin dari Amerika atau Korea, dan juga dalam tahap desain dan produksinya didukung dengan komunikasi teknis yang sangat baik dengan produsen komponen-komponen ternama tersebut.


6. Untuk meminimalisasi kejadian seperti ini tidak terulang lagi, INKA sangat mendukung rencana pemprov DKI dan Transjakarta untuk melibatkan pihak produsen/APM dalam service contract perawatan sehingga pihak produsen bus bisa mendukung penuh operator, terutama dalam perawatan periodik khususnya untuk komponen-komponen utama, sehingga Operator juga bisa konsentrasi dalam bisnis intinya yaitu operasional Bus dengan lebih baik.


7. Sebagai satu-satunya produsen otomotif lokal yang masih aktif, PT INKA berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kualitas produk Inobus dan membuka diri terhadap berbagai masukan dan kritikan untuk menghasilkan produk lokal sarana transportasi busway DKI yang lebih handal, aman dan nyaman sebagaimana yang dikehendaki oleh masyarakat pengguna.
Demikian kami sampaikan penjelasan mengenai kejadian tersebut dan semoga masalah yang timbul pada produk anak bangsa ini, hendaknya tidak menyurutkan semangat untuk tetap menggunakan produk dalam negeri, tetapi sebaliknya melecut semangat kita semua untuk terus memperbaiki kualitas produk dalam negeri serta memberi kesempatan agar dengan dukungan dari para stake holder terkait dan masyarakat, maka produk dalam negeri ini dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu bersaing menembus pasar global untuk kebanggan dan kesejahteraan bangsa yang kita cintai. Amin.
Terimakasih,


M. Pramudya
General Manager, PT. INKA

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved