PT INKA (Persero) menampilkan konsep bogie monorail type straddle dalam Pameran Produk  Inovasi Indonesia 2015 (15/12). Pameran ini diadakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi Dikti sebagai program pengembangan riset nasional. INKA kali ini bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan juga BPPT (B2TKS).

Pameran ini dibuka langsung oleh Menteri Riset, teknologi dan pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir. Dalam pameran yang berlangsung selama 3 hari ini diisi dengan beberapa kegiatan antara lain talkshow yang bertemakan Kebijakan Nasional Terkait Sistem Inovasi, penandatanganan MOU sinergi Academic, business  and Government (ABG), business matching dan penyerahan sertifikat akreditasi pranata Litbang.

Dalam sambutannya, Menteri Ristek Dikti, Muhammad Nasir menyampaikan bahwa Indonesia harus berkaca pada Korea Selatan yang memiliki keinginan kuat untuk menyamai Jepang dalam hal penguasaan teknologi dan riset yang terintegrasi, tidak parsial dan berkelanjutan. “Riset di Indonesia sebaiknya tidak berhenti hanya pada kertas saja dan fokus pada hasil akhir yang siap diproduksi dan bermanfaat bagi masyarakat luas”, jelasnya.

Sigit Sugiarto, Manager Perencanaan Dan Pemasaran Pasar Transportasi Perkotaan PT INKA (Persero)  menyatakan bahwa sebenarnya monorail sangat memiliki peluang yang cukup besar dalam mengatasi masalah transportasi di Indonesia. Kelebihan monorail diantaranya tidak bising, gradient tinggi, radius belok kecil dan infrastruktur yang ramping. Di kota-kota besar dimana terjadi kemacetan, monorail bisa menjadi salah satu solusinya. Ini semua tergantung keseriusan pemerintah dalam menangani masalah kemacetan di Indonesia. “INKA sudah serius menyiapkan konsep monorail, dimulai dari penyiapan desain bogie monorail 2-axle type straddle yang telah dilakukan uji fatigue di B2TKS Serpong dengan bantuan dana dari Ristek. Pematangan konsep ini bisa terus dikembangkan sehingga saat dibutuhkan, kita siap untuk menawarkan konsep tersebut”, ujarnya.

Pameran ini selain diikuti oleh beberapa industri dan beberapa perusahaan swasta dan negeri juga diikuti oleh beberapa perguruan tinggi.