Coba LRT Jabodebek, Komisi VI DPR Optimis Kurangi Kemacetan

28 January 2023

Anggota Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik peninjauan LRT Jabodebek didampingi oleh Direksi PT INKA (Persero) dan PT ADHI Karya (Persero) Tbk., serta tim dari PT KAI (Persero), Jumat (27/1)

Anggota Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik dengan melakukan peninjauan LRT Jabodebek didampingi oleh Direksi PT INKA (Persero) dan PT ADHI Karya (Persero) Tbk., serta tim dari PT KAI (Persero), Jumat (27/1). Peninjauan dilakukan dengan mencoba menaiki LRT rute stasiun Harjamukti - TMII (pulang pergi) dan stasiun Harjamukti – Ciracas (pulang pergi). Turut hadir Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN Desty Arlaini. 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menyampaikan bahwa dengan adanya LRT Jabodebek ini nantinya akan menjadi kisah sukses untuk Indonesia yang melengkapi keseluruhan moda transportasi lainnya. Martin menyampaikan bahwa dengan keberadaan LRT ini diharapkan menjadi penghubung antar kota di Jabodebek yang juga tersambung dengan moda transportasi lainnya yang sudah ada.

“Sedikit catatan saya juga jangan lupa supaya LRT ini bisa terkoneksi dengan moda transportasi lain yang ada di kota-kota sekitarnya karena beberapa kota tentu ini berbeda-beda di sana ada angkot, Transjakarta dan lain-lain. Nah ini challenge ke depan ya supaya sama seperti kita di luar negeri, kita tidak perlu repot-repot membeli tiket yang berbeda,” jelas Martin.

Direktur Operasi PT INKA (Persero) I Gede Agus Prayatna juga menyampaikan bahwa 1 trainset atau rangkaian LRT Jabodebek ini terdiri dari 6 kereta yang mampu memuat 1300 ketika full load.

“Satu trainset LRT ini terdiri dari 6 kereta, jumlah penumpang yang bisa  diangkut 170 orang duduk  dan 566 berdiri. Dalam keadaan full load bisa mengangkut penumpang hingga 1300 orang. Kemudian perihal TKDN saya sampaikan kembali mohon dibantu untuk membangkitkan semangat agar roda dan bearing dapat diadakan di dalam negeri. Itu menjadi PR (pekerjaan rumah) kami jika akan mengekspor kereta ke beberapa negara, memerlukan 6 sampai 7 bulan (untuk impor komponen),” jelas Gede.

Gede juga menambahkan bahwa LRT ini sudah mendapat sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) untuk GOA3 yakni sistem kereta tanpa masinis.

“Dari 31 trainset sudah di sertifikasi DJKA. Untuk next GOA 3 kami sudah menyiapkan engineering. Selanjutnya sudah mendapat penugasan untuk kontrak MSA (maintenance service agreement) sampai 5 tahun dan kita juga akan siapkan,” ujar Gede.

Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko selaku pejabat sementara Direktur Utama PT INKA (Persero) Andy Budiman menambahkan, dengan keberhasilan dioperasikannya LRT Jabodebek nanti, akan menjadi pembuktian ke pasar global bahwa Indonesia mampu memproduksi kereta dengan teknologi tinggi seperti halnya LRT Jabodebek.

“Merupakan bagian dari perjuangan dan kita memang berencana meningkatkan kemampuan kompetensi teman-teman INKA. Ada beberapa pasar yang menunggu INKA untuk bisa memproduksi kereta yang berteknologi tinggi. Mudah-mudahan dengan LRT Ini bisa beroperasi, menjadi salah satu kesempatan bagi kami untuk bisa menembus pasar global untuk kereta berteknologi tinggi,” pungkas Andy.




© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved