Sebagai wujud Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT INKA (Persero) menyelenggarakan program pelatihan pengelasan (welding) yang komprehensif bagi siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) binaan perusahaan. Pelatihan ini, yang dijadwalkan berlangsung dari 29 November 2023 hingga 30 Desember 2023, dilaksanakan di PT INKA (Persero) Madiun.

“Pelatihan ini juga dalam rangka mengimplementasikan Program Prioritas bidang pendidikan dan termasuk program Creating Shared Value (CSV) yang digagas oleh Kementerian BUMN,” jelas Senior Manager TJSL PT INKA (Persero) Inggit Wahyu Prasetio dalam pembukaan pelatihan pengelasan, 1 Desember 2023 di kantor PT INKA (Persero).

Empat sekolah menengah atas mitra di bawah bimbingan PT INKA (Persero), yakni SMKN 1 Wonoasri, SMKN 1 Bendo, SMKN 1 Kebonsari, dan SMKN 1 Jenangan Ponorogo, yang berpartisipasi aktif dalam program ini. Setiap sekolah mengirimkan 10 perwakilan, sehingga total peserta mencapai 40 siswa.

“Tujuan utama pelatihan ini adalah membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk magang di PT INKA (Persero) selama enam bulan, memenuhi kebutuhan pengelas terampil dalam proyek-proyek INKA yang sedang berlangsung,” ungkap Inggit.

Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan menerima Sertifikat Industri internal dari PT INKA (Persero). Program ini difasilitasi oleh Instruktur Pengelas tersertifikasi PT INKA (Persero) yang bertugas memastikan bahwa para siswa mendapatkan pelatihan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri.

Inggit menambahkan, PT INKA (Persero) berkomitmen untuk mengembangkan bakat-bakat muda dan memberikan keterampilan praktis yang akan berkontribusi pada pertumbuhan industri perkeretaapian. Inisiatif ini menegaskan dedikasi INKA untuk mendukung pendidikan lokal dan membangun tenaga kerja yang terampil untuk masa depan.

Salah satu perwakilan pengajar, Sugeng Supri Utomo dari SMKN 1 Bendo menyampaikan, pihaknya sangat berterima kasih kepada program pelatihan ini yang diadakan PT INKA (Persero).

“Harapan kami dari sekolah, program ini akan tetap berlanjut dan tidak hanya satu batch saja. Kami juga berharap dengan adanya program ini, para murid sudah memiliki wacana ketika lulus dan masuk dunia kerja. Kami terbatas akan peralatan di sekolah, sehingga dengan adanya program ini dalam satu atau tiga minggu kedepan bisa menghasilkan anak-anak yang betul-betul berkompeten sesuai dengan program yang telah dilakukan,” ungkap Sugeng.