1 November 2018

Banjir Pesanan Kereta Api, PT INKA Bikin Pabrik Baru

Berita

VIVA â€“ Kesuksesan PT Industri Kereta Api atau PT INKA memproduksi gerbong kereta ringan Light Rail Transit atau LRT Palembang, Sumatera Selatan terus berlanjut. PT INKA masih berupaya memperbesar kapasitas produksinya dengan berencana membangun pabrik baru menyusul banyaknya jumlah pemesan kereta.

Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro mengatakan, pembangunan pabrik baru ini, seiring dengan meningkatnya permintaan produksi kereta api asal Madiun, Jawa Timur.

Untuk saat ini saja, pihaknya tengah menyelesaikan proses tender dan penawaran harga dari kontraktor dalam pembangunan pabrik atau workshop baru di Banyuwangi. Luas lahannya sekitar 8,3 hektare.

"Target kami awal tahun 2019, pembangunan tahap satu pabrik baru sudah bisa dimulai. Masa pembangunan selama satu tahun," kata Budi di Palembang, Sumsel, Selasa 30 Oktober 2018.

Dia menjelaskan, kebutuhan dana untuk workshop baru itu sekitar Rp1,3 triliun. Biaya pembangunan ini melebihi anggaran yang dimiliki PT INKA. Perusahaan BUMN tersebut hanya memiliki dana sekitar Rp600 miliar.

Anggaran itu berasal dari sisa penyertaan modal negara atau PMN di tahun 2016. Sementara itu, kekurangannya akan dipenuhi investor asal Amerika Serikat, Caterpillar Group.

"Mereka (Caterpillar) tertarik untuk berinvestasi untuk membangun pabrik khusus lokomotif termasuk peralatannya. Tahap awal nilai investasinya sekitar US$30 juta," ungkap Budi.

Pabrik baru tersebut, direncanakan mempunyai kapasitas pembuatan empat kereta per hari. Jumlah itu dua kali lipat dari rata-rata kapasitas pabrik di Madiun. 

Dengan peningkatan produksi ini akan mampu memenuhi pesanan ekspor yang terus meningkat seperti dari Sri Lanka, Thailand, dan Filipina.

Selain itu, kata Budi, INKA bersama BUMN lainnya seperti Waskita Karya, LEN dan KAI di tahap pertama telah membentuk Indonesia Railway Develoment Konsorsium untuk memperluas pasar luar negeri. 

"Kami ingin menjual kereta api, sekaligus dalam satu paket. Mulai dari desain, pengadaan, konstruksi, finansial, hingga operasionalnya. Tergantung, negara mana yang membutuhkan itu," terangnya.

Untuk masalah pendanaan ekspor, konsorsium didukung Exim Bank yang telah menyatakan siap mengucurkan pinjaman. Pihaknya juga sudah melakukan roadshow ke Manila berlanjut ke Vietnam, Sri Lanka, dan Bangladesh untuk menawarkan penjualan satu paket kereta. 

"Terkadang negara pembeli kesulitan akan pendanaan, tidak ada kontraktor dan desainer-nya. Maka itu, kita akan siapkan satu paket. Kita jual tergantung pesanan, baik jenis LRT maupun paket kereta biasa," ujar Budi.


sumber


Jelajahi artikel menarik lainnya

Peninjauan Uji Coba KRL Produksi INKA di Lintas Yogyakarta
Peninjauan Uji Coba KRL Produksi INKA di Lintas Yogyakarta

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo melakukan uji coba Kereta Rel Listrik (KRL) produksi PT Industri Kereta Api (Persero) yang akan dioperasikan di Jabodetabek. Uji coba

21 Maret 2025
KRL Jabodetabek Produksi INKA Lakukan Uji Coba di Perlintasan Solo
KRL Jabodetabek Produksi INKA Lakukan Uji Coba di Perlintasan Solo

Press Release No.6/PR/INKA/III/2025PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) menggelar uji coba di lintas Solo pada rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) yang diproduksi di pabrik INKA Madiun. Ini merupaka

16 Maret 2025
INKA Group Lanjutkan Ekspor CFT Wagon ke New Zealand
INKA Group Lanjutkan Ekspor CFT Wagon ke New Zealand

Press Release No.4/PR/INKA/II/2025Madiun - INKA Group melalui PT INKA Multi Solusi  kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri perkeretaapian global dengan melanjutkan pengiriman se

19 Februari 2025
Lanjutkan Ekspor, INKA Kirim Locomotive Platform ke Australia
Lanjutkan Ekspor, INKA Kirim Locomotive Platform ke Australia

Press Release No.3/PR/INKA/II/2025Madiun (14/02/25) - INKA kembali melanjutkan catatan ekspor dengan pengiriman Locomotive Platform untuk UGL Rail Service Pty Ltd, ke Australia. Pengiriman pertama ini

14 Februari 2025
rating
scroll