Sebanyak tiga lembaga keuangan bank dan non-bank mengucurkan pembiayaan sindikasi sebesar Rp4,05 triliun kepada PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Pembiayaan diberikan untuk pengadaan 31 trainset atau 186 kereta ringan (LRT/Light Rapit Transit) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Pembiayaan sindikasi tersebut diberikan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI, serta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia atau SMBC.
Namun, masing-masing pemberi pembiayaan enggan menyebut besaran dana yang diberikan. Yang pastinya, ketiganya kompak mengklaim bahwa suku bunga yang diberikan di bawah rata-rata bunga kredit komersial perbankan dengan tenor pembiayaan diberikan selama 30 bulan.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT INKA Mohamad Nur Sodiq mengatakan, sindikasi ini memenuhi sekitar 77,88 persen dari total kebutuhan pendanaan untuk pengadaan yang mencapai Rp5,2 triliun.
Adapun, dana pengadaan itu terdiri dari penyiapan sarana hingga perjanjian layanan pemeliharaan (maintenance service agreement/MSA) dengan PT Kerata Api Indonesia (Persero) sekitar lima tahun ke depan. Sedangkan sisanya, sekitar Rp1,15 triliun akan ditutup dari kas internal perusahaan.
“Jadi, pendanaannya tidak full coverage dari sindikasi. Sisanya dari kami. Lebih kurang sarana segitu kebutuhannya,†ujar Sodiq saat penandatanganan kesepakatan sindikasi di Hotel Grand Hyatt, Senin (27/12).
Bersamaan dengan sindikasi ini, INKA menargetkan pembuatan trainset akan sesuai dengan jadwalnya, yaitu dapat disalurkan untuk uji coba pada April 2019 mendatang. Sehingga, target pengoperasian pada tahun yang sama bisa dipenuhi.
“Kami harap, bisa terkejar sekitar 16 bulan (pengerjaan) kalau dari sekarang. Ini sudah bisa sign (kesepakatan). Lalu, bulan depan bisa kontruksi untuk sarana, dan April 2019 sudah bisa siap,†terang dia.
Ia melihat, pembiayaan sindikasi ini merupakan bukti kerja sama antar semua kalangan dalam menyukseskan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama pada proyek LRT Jabodebek.
Bersamaan dengan sindikasi ini, INKA menargetkan pembuatan trainset akan sesuai dengan jadwalnya, yaitu dapat disalurkan untuk uji coba pada April 2019 mendatang. Sehingga, target pengoperasian pada tahun yang sama bisa dipenuhi.
“Kami harap, bisa terkejar sekitar 16 bulan (pengerjaan) kalau dari sekarang. Ini sudah bisa sign (kesepakatan). Lalu, bulan depan bisa kontruksi untuk sarana, dan April 2019 sudah bisa siap,†terang dia.
Ia melihat, pembiayaan sindikasi ini merupakan bukti kerja sama antar semua kalangan dalam menyukseskan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama pada proyek LRT Jabodebek.
Madiun (14/02/25) - INKA kembali melanjutkan catatan ekspor dengan pengiriman Locomotive Platform untuk UGL Rail Service Pty Ltd, ke Australia. Pengiriman pertama ini sebanyak 2 unit dari total pesana
Press Release No.3/PR/INKA/I/2025Madiun - Dalam rangka mendukung program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, PT INKA (Persero) memperkuat kolabo
Menyambut tahun baru 2025, PT INKA (Persero) gelar apel akbar bersama seluruh perusahaan INKA Grup pada Kamis, 2 Januari 2025 dipimpin oleh Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto.Dengan mengusu
Madiun (17/12) - TJSL INKA SMK Series akhirnya tiba di sesi puncaknya. Pada hari Selasa, 17 Desember 2024 telah dilakukan kegiatan Puncak TJSL INKA SMK Series di SMKN 1 Kebonsari Kabupaten Madiun. Keg