Ditulis oleh  Tim Redaksi INKA15 Februari 2018

Kereta Api Padang-Padang Panjang Terkendala Ketersediaan Lokomotif

Berita

Pengembangan kereta api dari Padang menuju Padang Panjang terancam tidak dapat dilaksanakan karena lokomotif yang bisa melaju pada rel bergerigi ditanjakan Silaiang, sebelum masuk Padang Panjang, sudah tidak diproduksi lagi.


"Rel dari Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman menuju Padang Panjang melewati Silaiang, memiliki tanjakan yang ekstrem, sehingga rel yang digunakan selama ini adalah rel bergerigi. Sayangnya lokomotif untuk rel itu sekarang sudah tidak ada yang membuat," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Barat, Makjen Sinaga di Padang, Minggu.


Menurutnya, alternatif yang bisa dilakukan jika lokomotif itu tidak bisa didapatkan adalah dengan membuat terowongan agar jalur lebih landai dan bisa dilewati oleh jenis lokomotif yang ada saat ini.


"Kami sebenarnya berharap agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapatkan lokomotif yang bisa melewati Kayutanam-Padang Panjang. Namun kalau tidak kami harus cari alternatif lain," sebutnya.


Menurutnya, saat ini pihaknya tetap melakukan aktivasi rel sesuai dengan target pemerintah pusat. Khusus untuk rel Kayu tanam-Padang Panjang sedang disiasati.


"Kami lihat nanti tergantung dengan kebijakan dari nasional, jika memang tidak ada lagi lokomotif yang mampu melewati jalur, itu mungkin kita buat rel melalui terowongan," tambahnya.


Selain itu, masih ada alternatif lain yang memungkinkan menurut dia, yaitu membuat lokomotif sendiri melalui PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


"INKA sudah mampu memproduksi kereta api dengan baik. Mungkin, INKA mampu membuat lokomotif bergigi," katanya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika, Amran mengatakan, rel kereta Kayutanam-Padang Panjang saat sudah menjadi ikon tersendiri dan sangat patut untuk dipertahankan agar rel itu dapat aktif lagi.


"Ini sekaligus bisa menjadi sebuah destinasi wisata baru di Sumbar," ujarnya.


Namun ia juga mengakui hal itu sulit terlaksana, karena informasi yang diperolehnya, lokomotif yang bisa melewati Kayutanam-Padang Panjang itu memang hanyalah kereta bergerigi, sementara kereta itu tidak diproduksi lagi saat ini.


"Informasinya dulu dibuat di Swiss, tapi sekarang tidak ada lagi. Kalau dimodifikasi lokomotif lama takutnya tidak aman," terangnya.


Pemerintah pusat telah berkomitmen untuk mengaKtifkan kembali kereta api di Sumbar. Bahkan, rel dari Sumbar akan dikoneksikan dengan Pekanbaru, Riau. Kebijakan itu sejalan dengan pembangunan trans Sumatera.


Saat ini, Balai Teknik Perkeretaapian sudah mengaktifkan sejumlah rel di Sumbar diantaranya, di Muaro Kalaban, Sawahlunto sepanjang 7 kilometer, Nareh-Sungai Limau sepanjang 6,7 kilometer. Serta peningkatan kapasitas rel jalur perintis Padang-Kayutanam.


Sumber

Jelajahi artikel menarik lainnya

INKA bersama KAI Pastikan Keandalan Layanan LRT Jabodebek
INKA bersama KAI Pastikan Keandalan Layanan LRT Jabodebek

Press Release No. 21/PR/INKA/X/2024PT INKA (Persero) telah menjalin kerjasama strategis dengan PT KAI (Persero) melalui Maintenance Service Agreement (MSA) untuk pemeliharaan 31 trainset LRT Jabodebek

9 Oktober 2024
Sinergi INKA, UGL, dan KiwiRail, Transformasi dan Modernisasi: Pembukaan Hillside Workshop di Selandia Baru.
Sinergi INKA, UGL, dan KiwiRail, Transformasi dan Modernisasi: Pembukaan Hillside Workshop di Selandia Baru.

Press Release No. 20/PR/INKA/X/2024KiwiRail, sebuah perusahaan logistik dan transportasi Selandia Baru, mengadakan Karakia sebagai permohonan perlindungan, keberkahan, dan bimbingan untuk pembukaan Hi

7 Oktober 2024
Pabrik INKA Banyuwangi Siap Beroperasi Secara Penuh
Pabrik INKA Banyuwangi Siap Beroperasi Secara Penuh

Banyuwangi - Agenda kunjungan Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto dalam rangka silaturahmi bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Pendopo Bupati Banyuwangi, Kamis 5 Septem

6 September 2024
INKA Dukung ARCEO Conference ke-44 di Bandung

ASEAN Railway CEO Conference ke-44 yang digelar di Bandung resmi dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama dengan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin dan Direktur Utama PT KAI

5 September 2024
rating
scroll