Dubes Salman Al Farisi Kunjungi INKA

29 December 2018

Dubes Salman Al Farisi  dan Direktur Utama PT INKA (Persero) saat mengunjungi Divisi Teknologi

Duta Besar (Dubes) Luar Biasa Berkuasa Penuh Untuk Republik Afrika Selatan Merangkap Kerajaan Lesotho dan Kerajaan Swaziland, Salman Al Farisi berkunjung ke PT INKA (Persero). Kunjungan pertama kalinya ini dalam rangka menjajaki kemungkinan potensi pasar kereta api di wilayah Afrika Selatan dan sekitarnya. Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro menyambut langsung kedatangan Dubes Salman Al Farisi, didampingi beberapa pejabat General Manager PT INKA (Persero) (28/12).

Dubes Salman Al Farisi mengatakan bahwa sasaran yang akan didorong adalah perkeretaapian di wilayah Negara Botswana yang kondisi sosial dan ekonominya cenderung stabil. “Botswana sudah cukup berkembang walaupun infrastrukturnya masih terbatas karena masih single track dan kebutuhan angkutan barangnya lebih tinggi dibanding angkutan penumpang,” papar beliau.

Kunjungannya kali ini seolah menjawab pertanyaan akan kebutuhan perkeretaapian di wilayah sekitar Botswana seperti Afrika Selatan dan Mozambik yang menjadi satu kontinen yang juga dihubungkan dengan rel kereta api. Selama ini sarana kereta api masih diimpor dari Jerman.

“Terakhir kemarin Botswana Railway sudah mengimpor 5 lokomotif dari Jerman. Saya sudah bertemu dengan pejabat di sana dan mereka tertarik produk dari INKA apalagi setelah mengetahui INKA dan beberapa BUMN lain membentuk konsorsium Indonesia Railway Development Consortium (IRDC),” pungkasnya.

Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro menyambut baik kunjungan Dubes Salman Al Farisi. Dengan kemampuan pengadaan sarana keretaapi dari PT INKA (Persero) serta adanya konsorsium dengan beberapa BUMN untuk memberikan solusi perkeretaapian, Budi Noviantoro akan mempelajari prospek baik ini, sebagaimana yang telah dilakukan di Filipina beberapa waktu lalu bersama konsorsium 3 BUMN yakni PT KAI, PT LEN dan Waskita Karya.

“Kami didorong oleh Presiden dan Kementerian BUMN saat pertemuan di Bali beberapa waktu lalu untuk bersinergi dengan beberapa BUMN lain untuk membentuk satu konsorsium. Intinya kita jika kita diminta membuat satu paket proyek perkeretaapian, misalnya LRT, INKA akan membuat desain dan produksi sarananya, Waskita Karya yang akan membangun infrastrukturnya, LEN akan membangun sistem telekomunikasi dan signaling kemudian KAI sebagai operator,” ungkap Budi.

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved