Argo Bromo & Argo Gede

27 January 2014

Kereta Api ( KA ) Argo Bromo dan Argo Gede merupakan layanan KA Penumpang dengan kelas Argo. Kelas Argo adalah  kelas tertinggi diantara layanan KA Penumpang yang di operasikan oleh PERUMKA ( sekarang PT.Kereta Api Indonesia (Persero) ). KA kelas Argo di ciptakan sebagai lompatan inovasi pelayanan pada KA Penumpang sekaligus menandai apresiasi perkembangan teknologi kereta api di Indonesia. KA Argo  Bromo dan Argo Gede diluncurkan pada tanggal 31 Juli 1995 dalam rangka menyambut HUT Republik Indonesia ke 50 tahun.


KA Argo Bromo dikenal sebagai JS-950 dan melayani rute Jakarta Gambir – Surabaya Pasar Turi.  Makna JS-950 sendiri berarti Jakarta – Surabaya 9 Jam untuk HUT RI ke 50. Memang KA ini dirancang untuk bisa menempuh perjalanan Jakarta – Surabaya hanya dalam 9 Jam saja. Suatu prestasi yang belum pernah ada di perjalanan KA yang sudah ada sebelumnya. Sementara KA Argo Gede dikenal sebagai JB-250 dan melayani rute Jakarta Gambir – Bandung. Sama halnya dengan JS-950, makna JB-250 adalah Jakarta – Bandung 2 Jam untuk HUT RI ke 50.


KA Argo Bromo dan Argo Gede menggunakan rangkaian Kereta kelas Eksekutif ( K1 ) buatan PT.Industri Kereta Api (Persero) Madiun yang diselesaikan pada tahun 1995. PT.INKA (Persero) yang sebelumnya membuat Kereta penumpang kelas Ekonomi ditantang untuk bisa membuat rangkaian Kereta kelas Eksekutif dengan interior elegan dan kualitas yang prima. PT.INKA (Persero) menyanggupi tantangan tersebut dan selesailah proyek JS-950 dan JB-250 tersebut. K1 JS-950 dan JB-250 kala itu mempunyai corak warna cat putih dengan stripping Abu-Abu. Kereta ini menggunakan Bogie ( system roda ) NT-60 dimana menggunakan pegas karet untuk pegas primer dan pegas ulir untuk sekundernya. Interiornya menggunakan kursi dengan bahan sofa yang nyaman dan empuk serta lantainya dilapisi karpet agar terkesan elegan dan eksklusif. Terdapat 6 buah TV yang terpasang di dinding ujung dan bagian atas tengah kereta. Kereta ini hanya memiliki 50 Kursi sehingga terasa lega dan longgar. Kereta ini juga dilengkapi juga dengan 2 buah AC dan juga pintu otomatis yang menghubungkan ruang penumpang dengan bordess atau ruang sambungan dimana terdapat pintu keluar masuk.


Pada tanggal 24 September 1997, dilakukan peluncuran KA Argo Bromo Anggrek yang merupakan pengembangan dari KA Argo Bromo. Kembali PT.INKA (Persero) dituntut untuk membuat inovasi dan pengembangan terhadap kereta kelas Argo. Kereta Argo Bromo Anggrek ( ABA ) dirancang lebih elegan dan nyaman di banding pendahulunya. Kereta ini menggunakan Pegas udara agar goncangan kereta menjadi lebih halus. Bogie yang di gunakan ini merupakan tipe K9 atau Bolsterless bogie dengan lisensi ALSTOM. Selain itu badan kereta juga agak melebar di tengah serta kaca dengan warna gelap. Pintu juga di buat berbeda yaitu  menggunakan konsep sliding dimana pintu akan membuka dengan cara bergeser ke samping setelah sebelumnya maju dulu keluar. Ciri khas rangkaian KA Argo Anggrek adalah jendela hitam yang memanjang, warna cat putih dengan stripping merah jambu serta gambar bunga anggrek.


Dengan peluncuran KA ABA ini, maka otomatis ada 2 KA Argo Bromo yang melayani rute yang sama yaitu Jakarta Gambir – Surabaya.  Oleh karena itu sekitar tahun 1997 akhirnya rangkaian KA Argo Bromo dialihkan untuk KA Bima dengan rute yang sama namun melalui jalur selatan ( Jogja – Purwokerto ) hingga sekarang. Eks JS-950 di KA Bima masih dapat dikenali dengan nomer K1 0 95 xx.


Sementara Argo Bromo harus tersisih dalam waktu muda oleh generasi penerusnya, KA Argo Gede masih tetap eksis di rutenya berdampingan dengan KA Parahyangan. Namun pembangunan tol Cipularang yang tersambung dengan tol Cikampek dan menghubungkan antara kota Jakarta dan Bandung akhirnya memukul eksistensi KA Argo Gede. Semakin lama waktu perjalanan membuat KA ini mulai kalah bersaing dengan moda jalan raya dan akhirnya pada tanggal 26 April 2010 perjalanan KA ini ditutup bersama dengan KA Parahyangan. Namun tak lama kemudian PT. Kereta Api menggabungkan kedua KA ini dan meluncurkan kembali dengan nama KA Argo Parahyangan. Kini Kereta JB-250 masih bisa ditemui di rangkaian KA Argo Parahyangan dengan kode K1 0 95 xx. Kadang kereta ini juga ikut terangkai dalam KA Argo Wilis.


Walaupun KA Argo bromo dan KA Argo gede sudah tidak terdengar namanya lagi, namun kereta-kereta JS-950 dan JB-250 masih terus beroperasi di lintas rel pulau jawa. Bagi para karyawan senior PT.INKA (Persero) kereta-kereta tersebut merupakan suatu kebanggaan tersendiri yang selalu akan terkenang sampai kapanpun. (Redaktur-HL, dari berbagai sumber)

Eksterior JS-950 / JB-250
Interior JB-250 ( sumber : website PT.KAI tahun 2006 )
Eksterior KA Argo Bromo Anggrek
KA Argo Gede JB-250 dengan livery baru sebelum di hapus operasionalnya
KA Argo Parahyangan, penggabungan antara KA Argo Gede dengan KA Parahyangan

© Copyright 2017 INKA - All Rights Reserved