Liputan6.com, Jakarta - PT INKA (Persero) mendapat pesanan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI untuk membuat kereta aerodinamis dengan model mirip Shinkansen di Jepang. Ciri khasnya tentu moncong depan kereta yang tak lagi berbentuk kotak, tapi seperti pesawat terbang.
"Iya mereka pesan. KAI minta didatangkan kereta yang aerodinamis," kata Sekretaris Perusahaan INKA, I Ketut Astika saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (13/5/2018).
Ketut menjelaskan, alasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut memesan kereta mirip Shinkansen untuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin dinamis. KAI, sambungnya, ingin menghilangkan kesan kaku kereta selama ini yang cenderung berbentuk kotak.
"Jadi biar tidak kaku. Selama ini kan kaku, bentuknya kotak-kotak. KAI ingin menonjolkan futuristiknya, yang ingin menunjukkan KAI sudah berubah, sekarang kan kereta dan stasiun sudah bersih, tidak kumuh, sudah ontime," terangnya.
Saat ini, Ketut mengaku, KAI masih dalam mengkaji untuk pesanan kereta aerodinamis tersebut. Sama seperti sebelum memesan kereta Sleeper, perusahaan itu melakukan studi terlebih dahulu. Oleh karenanya, INKA belum bisa menyebut berapa rangkaian kereta yang akan dipesan oleh KAI.
"Ini masih dalam proses di divisi teknis. KAI mengkajinya, kayak kereta Sleeper, di studi dulu. Lalu pesan ke kami, jadi tidak sembarangan pesan, harus dikaji dulu," dia berujar.
Lebih jauh Ketut menambahkan, kereta aerodinamis artinya harus dioperasikan dengan kecepatan lebih tinggi dibanding kereta pada umumnya. Biasanya untuk semi cepat atau kereta cepat. Ini yang harus ditentukan KAI, dan perlu disesuaikan dengan kondisi infrastrukturnya.
"Artinya dengan aerodinamis, secara teknis kereta bisa dioperasikan lebih cepat. Mau dikecepatan berapa, medium speed atau high speed. Investasi kan tidak sedikit, infrastruktur juga masih belum memadai, seperti jarak kereta, double track belum nyambung, pintu-pintu persilangan harusnya sudah tidak ada," paparnya.
Dari INKA, diakui Ketut, sudah siap untuk memproduksi kereta aerodinamis. Namun dia bilang, perusahaan memang belum berpengalaman untuk membuat produk kereta cepat. Akan tetapi jangan khawatir, INKA sudah memiliki kerja sama dengan negara lain atau mitra lain.
"Kalau untuk aerodinamis (kereta mirip Shinkansen) saja tidak masalah, kami siap, tapi memang belum punya pengalaman bikin kereta cepat. Tapi kami bisa join dengan negara lain, sudah punya partner. Tetap mengerjakannya di dalam negeri," pungkas Ketut.
Madiun (14/02/25) - INKA kembali melanjutkan catatan ekspor dengan pengiriman Locomotive Platform untuk UGL Rail Service Pty Ltd, ke Australia. Pengiriman pertama ini sebanyak 2 unit dari total pesana
Press Release No.3/PR/INKA/I/2025Madiun - Dalam rangka mendukung program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, PT INKA (Persero) memperkuat kolabo
Menyambut tahun baru 2025, PT INKA (Persero) gelar apel akbar bersama seluruh perusahaan INKA Grup pada Kamis, 2 Januari 2025 dipimpin oleh Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto.Dengan mengusu
Madiun (17/12) - TJSL INKA SMK Series akhirnya tiba di sesi puncaknya. Pada hari Selasa, 17 Desember 2024 telah dilakukan kegiatan Puncak TJSL INKA SMK Series di SMKN 1 Kebonsari Kabupaten Madiun. Keg